“Kemudian setiap minggu kami minta kekurangan target dikejar 2 persen. Kemudian saat ini minusnya tinggal 5 persen,” ungkap Eddy.
Pihaknya optimis bisa mengejar target kekurangan. Adapun target pengerjaan masih 50 hari kalender kerja.
“Memang harus kerja keras. Pengerjaannya saat ini seputar finisihing dan fabrikasi, seperti lift, air conditioner unit dan fabrikasi yang lain,” imbuhnya.
Pihaknya juga menekan kepada pihak rekanan agar serius mengejar kekurangan target. Termasuk harus lembur.
Lebih jauh disampaikan, capaian pekerjaan hari ini telah mencapai 36 persen. Diharapkan pada tanggal deadline, 18 Desember 2023 nanti semua pekerjaan bisa selesai.
Dia tak menampik, bahwa risiko pinalti juga bisa diterima rekanan. Akan tetapi pihaknya akan serius memantau agar tidak sampai terjadi pinalti.
“Peringatan ke rekanan kami samapaikan, kami juga minta bukti pemesanan fabrikasi dan lain-lain,” sambung Eddy.
Direktur RSUD Saptosari, dr. Damayanti Mustikarini mengatakan, gedung rawat inap yang dibangun senilai hampir Rp12 miliar.
Sedianya gedung tersebut akan dipakai untuk fasilitas rawat inap. Sementara ini rawat inap dan rawat jalan masih jadi 1. (Kandar)