PP Muhammadiyah Launching Gerakan Kembali Bertani Di Gunungkidul

oleh -4024 Dilihat
oleh
Launching gerakan kembali bertani oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Desa Wisata Jelok, Kecamatan Patuk. KH/ Edo
Launching gerakan kembali bertani oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Desa Wisata Jelok, Kecamatan Patuk. KH/ Edo
Launching gerakan kembali bertani oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Desa Wisata Jelok, Kecamatan Patuk. KH/ Edo

PATUK, (KH)— Dalam rangka mendukung program swasemda pangan, Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan launching Gerakan kembali bertani dan menanam singkong jenis Kingkong, ketela hasil dari pengembangan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Jum’at, (11/3/2016) di Desa Wisata Jelok, Kecamatan Patuk.

Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. M. Nurul Yamin mengatakan, bahwa krisis pangan saat ini menjadi isu nasional yang harus segera ditindak lanjuti. Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan akan melakukan inovasi pertanian agar mampu mendukung swasembada pangan.

“Untuk menangani krisis pangan, kita akan melakukan dua hal, yaitu dengan meningkatkan aspek on farming (meningkatkan teknologi pertaniannya) dan off farmingnya pada budaya pangan,” Jelasnya.

Acara yang dihadiri para petani pelopor dari berbagai daerah di Indonesia itu juga dilakukan pembagian bibit singkong kepada masyarakat, dan dimeriahkan dengan penananaman 200 bibit singkong varietas unggul.

Dr. M. Nurul Yamin menambahkan, jika launcing gerakan kembali bertani ini diharapkan mampu mendorong generasi muda Indonesia untuk ikut andil dalam bidang melanjutkan pertanian di Indonesia.

“Dunia pertanian merupakan dunia yang prospektif secara ekonomi maupun secara sosial, tergantung bagaimana kita membuat generasi muda untuk bertani dan menjadikan profesi bertani yang Unggul,” Ungkapnya.

Sementara itu Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi menyambut dengan baik program yang dicanangkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, singkong varietas unggul hasil pengembangan Universitas Muhammadiyah Surakarta ini diharapkan mampu menambah penghasilan petani di Gunungkidul.

“Ciri khas petani itu kalau sudah ada yang berhasil para petani baru mau untuk bergerak, tapi kalau baru bersosialisasi itu belum bisa menggerakkan para petani, kita akan mencarikan lokasi yang pas untuk para petani dan saya yakin petani akan tertarik kalau hasilnya seperti ubi kingkong yang kita lihat seperti ini,” Jelas Wabup. (Edo)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar