Ponpes Kembali Terbakar, Damkar Himbau Mengenai Pentingnya Kebiasaan Hidup Aman

oleh -5730 Dilihat
oleh
Suasana kebakaran di Ponpes Darul Qur'an Wal Irsyad, Ledoksari, Kepek, Wonosari. sumber: fb.
Suasana kebakaran di Ponpes Darul Qur'an Wal Irsyad, Ledoksari, Kepek, Wonosari. sumber: fb.
Suasana kebakaran di Ponpes Darul Qur’an Wal Irsyad, Ledoksari, Kepek, Wonosari. sumber: fb.

WONOSARI, (KH)— Ponpes Darul Qur’an yang berada di Padukuhan Ledoksari, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari kembali terbakar, Senin, (31/10/2016) malam. Dugaan penyebab musibah api yang membakar aula tempat belajar/ pengajian ini karena hubungan arus pendek jaringan listrik.

Disampaikan Kepala Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Budiharjo, kebakaran terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, saat kejadian para santri sedang melaksanakan kegiatan doa dan amalan sehabis ibadah Shalat Maghrib.

“Saat api muncul membakar aula, para santri langsung berhamburan menyelamatkan diri, oleh pihak pengelola Ponpes kejadian langsung dilaporkan ke petugas Pemadam,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut sedikitnya 8 santri mengalami sesak nafas akibat asap, kemudian 5 diantaranya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Menurutnya, kejadian ini sudah yang ke-3 kalinya dalam rentang waktu sekitar satu bulan terakhir.

“Kami menghimbau warga Ponpes untuk lebih waspada, pihak pengasuh benar-benar memperhatikan segi keamanan pondok termasuk jaringan listrik. Kemudian juga selalu mengingatkan semua santrinya agar lebih hati-hati terhadap semua faktor penyebab kebakaran, seperti lilin, setrika, kompor gas, bbm dan sebagainya,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Diyono menambahkan, sebanyak 4 mobil pemadam dikerahkan untuk mengatasi api yang dinilai cukup besar itu. Seringnya kejadian kebakaran, kata dia, hal ini semestinya menjadi perhatian serius.

“Dugaan sementara memang konsleting listrik, berdasar pengalaman, salah satu pemicu api mudah membesar karena situsai dan kondisi ruangan, misalnya baju dan perangkat pakaian yang kurang rapi dan tertata,” ungkapnya.

Menurutnya, sangat penting memperhatikan kebiasaan sederhana, budaya disiplin dan rapi yang mendukung situasi aman serta meminimalkan resiko kecelakaan, salah satunya kebakaran. Ia mencontohkan dalam menaruh pakaian dan material lain yang mudah terbakar misalnya, diupayakan tidak sembarangan asal taruh atau tesebar dalam cantelan yang kurang teratur. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar