
GUNUNGKIDUL, (KH),— Palang Merah Indonesi (PMI) Kabupaten Gunungkidul menggelar musyawarah tingkat kabupaten di Bangsal Sewaka Praja, Wonosari, Rabu, (28/11/2018).
Di dalam musyawarah juga dilaksanakan pergantian pengurus lama masa bakti 2013 – 2018 diganti pengurus baru masa bakti 2018 – 2023. Ketua lama, Drs.H Iswandoyo MM kembali terpilih sebagai ketua pengurus yang baru.
Iswandoyo menyampaikan, tugas yang diemban pengurus lama telah terlaksana dengan baik dan lancar. Ditegaskan, PMI merupakan relawan yang siap mengabdi pada sesama.
Pihaknya meminta pengurus memanfaatkan perkembangan teknologi yang pesat dalam berbagai tugas kerelawanan. Seperti pemanfaatan teknologi informasi yang mendukung cepatnya komunikasi dan teknologi lain yang memudahkan penataan dan pengelolaan administrasi.
“Pengurus PMI agar meningkatkan pelayanan. Kesejahteraan bagi para relawan dan karyawan PMI semoga juga semakin membaik,” harapnya.
Diungkapkan, selain dibangun Posko 24, akan dibangun Klinik Pratama di kawasan selatan Gunungkidul, tepatnya di Planjan, Saptosari. Klinik yang berada 5 kilometer timur RSUD Saptosari tersebut ditargetkan dapat melayani kebutuhan cuci darah.
“Klinik Pratama PMI di zona selatan ini memang cukup dibutuhkan,” tukas Iswandoyo.
Sekretaris PMI DIY, Suryanto SH menyampaikan, pengurus yang baru harus memiliki dedikasi dan mampu berkerjasama sesuai aturan sebagaimana prinsip-prinsip dasar PMI dan Bulan Sabit Internasional.
“PMI harus Profesional dalam pelayan masyarat serta mengedepankan transparasi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab kemanusian,” pintanya.
Sementara itu, Sekda Gunungkidul, Ir. Drajat Ruswandono MT atas nama pemerintah daerah menyampaikan apreasi atas pelayanan yang diberikan PMI ke masyarakat. PMI dan Bulan Sabit Merah adalah kegiatan Sosial kemanusian. Harus menjunjung kesetaraan dengan kenetralan. “Tulus tanpa politik praktis, PMI murni panggilan hati nurani untuk membantu sebagai tanggung jawab makhluk sosial,” tegasnya. (Kandar)