Petani Telah Ngawu-awu Dilahan 8.000-an Hektar

oleh -1022 Dilihat
oleh
Pemantauan pengolahan lahan pertaian di zona selatan Gunungkidul. KH.

RONGKOP, (KH),– Dari pantauan di lapangan hampir 90 persen lahan kering di zona selatan Gunungkidul telah di olah. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Ir. Bambang Wisnu Broto usai memantau persiapan lahan pertanian, Selasa, (29/10/2019) dalam rangka menyambut musim penghujan.

Pemantauan yang dilakukan menyasar 4 kecamatan, diantaranya Kecamatan Tepus, Tanjungsari, Girisubo, dan Rongkop.

“Pada musim tanam pertama di tahun 2019/2020 diperkirakan sampai dengan akhir Oktober 2019 petani yang telah tebar benih secara Ngawu-awu mencapai 8.000 an hektar,” kata Bambang.

Sedangkan olah lahan secara keseluruhan di Gunungkidul telah mencapai lebih dari 70% dari total lahan kering di Gunungkidul yang mencapai kisaran 42.000 hektar. Di beberapa wilayah seperti Patuk, Nglipar, Ngawen, dan Wonosari pengolahan lahan baru dilaksanakan jika hujan telah tiba dan air dinilai dalam kondisi cukup.

Dalam kesempatan pemantauan, kepala dpp juga berkunjung ke masing-masing balai penyuluhan pertanian (bpp). Tujuan kunjungannya untuk memotivasi para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). “Era sekarang BPP dan para PPL menjadi ujung tombak pembangunan pertanian sehingga dibutuhkan kesiapan dan kesigapan para baik data pertanian maupun kiprahnya dalam pendampingan para petani,” kata Bambang lagi.

Ditambahkan, Ngawu-awu merupakan kearifan lokal petani lahan kering zona selatan. Dalam menanam padi petani menebar benih bersamaan dengan pengolahan lahan. Kemudian ditutup kembali dengan lapisan tanah. Petani tinggal menunggu hujan turun kemudian tanaman padi akan tumbuh.

Metode ini dilakukan untuk mengantisipasi keterbatasan tenaga kerja pertanian dan mengejar ketersediaan air untuk musim tanam berikutnya.

Sementara itu, PPL merangkap Mantri tani Girisubo, Purwadi AMd mengungkapkan, Di Kecamatan Girisobo lahan yang telah diolah mencapai 90% dari total lahan sebanyak 2.442 hektar. “Yang telah tebar benih Ngawu-awu ada 1.575 hektar,” katanya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar