Namun, tahukah kita? Bahwa di samping segudang manfaat yang ditawarkan, ternyata media sosial juga dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif yang akan merugikan bagi para penggunanya apabila tidak bijak dalam memanfaatkannya. Tidak hanya fisik karena berurusan dengan sinar biru dari layar ponsel, namun juga berdampak pada kesehatan mental yang kita miliki. Perkembangan media sosial saat ini juga menimbulkan kecenderungan sebagai pembanding sosial di masyarakat sehingga berisiko terjadinya peningkatan stres dan depresi. Hal tersebut di ungkapkan secara langsung oleh Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Elizabeth Kristi Poerwandari, M. Hum., Psikolog, dalam pidato pengukuhan guru besarnya di UI, Senin (18/10) lalu. Denga pidato berjudul “Manusia Dalam Era Industri Keempat”.
Melansir laman Antara, Prof. Dr. Elizabeth Kristi Poerwandari, M. Hum., Psikolog mengungkapkan bahwa hal-hal yang mungkin sifatnya empati, ketulusan, dan sebagainya, ini menjadi berkurang karena orang mengukur nilai-nilai diri menjadi lebih superfisial, lebih permukaan, dan lebih dangkal.
Dengan adanya pernyataan tersebut dapat kita ketahui bahwasanya hadirnya media sosial juga menyebabkan terjadinya pembandingan penilaian baik pada diri individu maupun sosial.
Berdasarkan dari pernyataan tersebut, hal – hal dan dampak negatif yang disebabkan oleh media sosial selain dilihat dari kacamata psikologi kepribadian dan sosial, dapat juga kita amati dari segi pandangan Psikologi Kognitif mengenai pembentukan konsep, logika dan pengambilan keputusan.
Sebagaimana dijelasakan bahwa Pengambilan keputusan menurut Siegel (1989), berhubungan dengan proses berpikir, mengelola, dan pemecahan masalah. Pengambilan keputusan didefinisikan sebagai proses memilih diantara berbagai alternatif tindakan sekarang yang akan berpengaruh di masa depan. Proses pengambilan keputusan dipengaruhi tingkah laku dan pengalaman yang dimiliki individu.
Adanya pembandingan sosial ini memperlihatkan bahwa hasil dari pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh tingkah laku dan pengalaman kita di media sosial. Seperti yang kita tahu bahwa pengalaman kita pada saat menyaksikan kehidupan orang lain di media sosial akan berpengaruh terhadap memori kita, yang kemudian dapat menjadi pengalaman bagi kita, juga berpengaruh dan mengubah tingkah laku.
Buruknya pengalaman yang kita dapatkan di media sosial kemudian akan mempengaruhi kita untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan, yang akhirnya pada dewasa ini tak jarang empati, ketulusan berisiko berkurang, dan pembandingan sosial menjadi suatu dampak dari kekeliruan kita dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada pengalaman dan tingkah laku di media sosial.
Penulis : Novia Dyah Ayu Panca Yekti Lestari (Mahasiswa Semester 3 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)