Perpuseru digalang CCFI dan Bill and Melinda Gates Foundation sejak November 2011 silam. Disampaikan Kepala KPAD Gunungkidul, Drs Ali Ridlo, di Gunungkidul Perpuseru telah bermitra dengan KPAD dan 12 Perpusdes.
“Perpusdes yang dikembangkan dan membawa manfaat akan semakin banyak pengunjung, dicari-cari, tidak hanya sekedar tempat pinjam dan baca buku saja,” katanya dalam sambutan di hadapan 50 orang dari unsur Kades dan pengelola Perpusdes serta perwakilan stakeholder.
Kegiatan yang digelar juga diisi dengan diskusi dari para stake holder atau Stakeholder Meeting, bersama KPAD dan Perpuseru bertujuan untuk memfasilitasi dan momotivasi pengelola perpustakaan desa untuk secara berkelanjutan melaksanakan kegiatan pelibatan masyarakat dan saling membangun dukungan memberikan kontribusi positif terkait pengembangan perpusdes.
Disampaikan Ali, harapan dari adanya program kemitraan yang memberikan manfaat besar tersebut dapat berlanjut, dan didukung dengan advokasi oleh stakeholder yang berasal baik dari individu, komunitas, pihak swasta,maupun instansi pemerintah guna melanjutkan kemanfaatan yang diperoleh masyarakat.
“Dukungan berupa berbagi (Sharing) kegiatan, sinergi program, dan menjalin kemitraan dengan perpusdes, selain memajukan perpusdes keuntungan diharapkan juga didapat oleh para stakeholder selama bermitra (mutual benefit),” paparnya.
Yuni, sebagai salah satu penerima manfaat dari Perpusdes Pundungsari Semin dampingan Perpuseru mengungkapkan, berkat perpusdes dirinya bersama kelompok masyarakat dapat membuat beraneka olahan makanan berbahan khas Gunungkidul, selain dipasarkan secara konvensional juga melalui internet (media sosial) / Marketing online, kini produknya banyak diminati dan laris.
“Batik kami juga sempat di beli oleh warga Negara Kalifornia sebagai oleh-oleh,” ungkap Muji lestari warga Bansari, Kepek, Wonosari, sebagai penerima manfaat lainnya yang pernah mengikuti pelatihan internet di Perpusda. (Kandar)
Posted from WordPress for Android