GUNUNGKIDUL, (KH),— Petugas gabungan yang melakukan pencarian korban kapal sekoci yang hilang kontak belum membuahkan hasil. Sementara waktu selain menemukan puing kapal, petugas menemukan kartu identitas.
Petugas penanggungjawab pencarian, Sunu Handoko menyampaikan, dalam pencarian hari ke-2 petugas menggunakan 1 perahu jukung dengan 4 personil mulai penyisiran pada pukul 06.00 WIB.
“Kapal menyisir ke-arah barat melalui jalur pinggir hingga ke Pantai Pulangsawal dan menepi pada pukul 11.45 WIB,” terang Handoko, Selasa, (3/5/2022).
Petugas juga menggunakan 3 kapal sekoci dengan 3 personil SAR melakukan pencarian. Dua dari tiga kapal sekoci milik nelayan mulai melakukan penyisiran pada pukul 06.30 WIB mengarah ke Timur hingga pantai Watu Karung melalui jalur tengah. Jaraknya kurang lebih mencapai radius 8 mill. Dua kapal sekoci lantas menepi pada pukul 11.45 WIB.
“1 kapal skoci lain mengarah ke barat hingga pantai Ngitun melalui jalur tengah menempuh jarak pencarian hingga radius 3 mill. Pada pukul 12.45 WIB kondisi angin semakin kencang membuat gelombang mengalami peningkatan, maka kapal sekoci menepi dan pencarian dilakukan esokan hari,” papar Handoko.
Adapun regu tim darat melakukan monitoring ke Pantai Ngitun dan pemantauan dari Tebing Mbeling.
Hingga pencarian dihentikan tiga penumpang kapal belum ditemukan.
“Kami menemukan KTP atas nama Anggi Pratama, salah satu penumpang kapal yang hilang kontak,” imbuh Handoko.
Dia menyebut, petugas gabungan yang terlibat dalam upaya pencarian diantaranya AL Pos Sadeng, Polsek Girisubo, Polsek Tepus, Basarnas, SAR MTA, serta SAR FKAM.
Sebagaimana diketahui, petugas SAR Satlinmas Wilayah I, pada, (1/5/2022) menerima laporan bahwa kapal sekoci dari Sendang biru, Malang, Jawa Timur dengan tujuan ke Cilacap hilang kontak sejak Jumat, (29/4/2022).
Kapal tersebut semula diinformasikan mengalami panas mesin di perairan Pantai Baron. Kapal yang semula bertolak dari Sendang Biru, Malang pada, (27/4/2022) tersebut kemudian tak bisa dihubungi. Kapal tersebut berisi 3 orang, antara lain Anggi Permana (19) warga Songbanyu, Girisubo, Gunungkidul selaku Tekong, dan dua warga dari Cilacap, Jawa Tengah, yakni Riki (21) serta Hendra (23) selaku ABK. (Kandar)