Pembinaan Siswa Berujung Tindakan Kekerasan

oleh -1953 Dilihat
oleh

PLAYEN, (KH) — Kekerasan di dunia pendidikan masih saja terjadi. Salah satu bentuk kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru, baru saja dialami Bagus Bagas Wara (17), siswa kelas XII salah satu siswa SMK Muhammadiyah 2 Playen, Gunungkidul.
Keluarga korban kekerasan, Marlan, sangat menyangkan tindakan oknum guru tersebut, sebab, keponakanya yang telah dirawatnya dari kecil harus mendapat dua jahitan dikeningnya.
“Keponakan saya (Bagas) diantar ke rumah sudah dalam keadaan kening dijahit,”kata Marlan saat ditemui di rumahya, Padukuhan Jatisari, Desa Playen, Senin (20/10/2014).
Menurut penuturan Bagas, peristiwa tersebut terjadi usai para siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) mengikuti upacara bendera dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kerapian rambut. Saat pemeriksaan rambut yang dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB,  oknum guru bernama Muhammad Yusuf justru melakukan kekerasan kepada sejumlah murid.
“Pak Yusuf emosi, rambut saya yang katanya panjang langsung dijambak dan dipotong, tetapi guntingnya mengenai kening saya,” ungkap Bagas sembari terbaring lemas di rumahnya.
Tidak hanya Bagas, kekerasan juga menimpa  Septian Yusca (17). Siswa jurusan Akutansi ini bahkan harus melakukan baku hantam dengan oknum guru tersebut. Seakan tidak sadar dengan perbuatannya, oknum guru berperawakan gemuk pendek ini justru mengajak muridnya melanjutkan dengan berkelahi.
“Pipi kiri saya langsung ditonjok, tetapi pak Yusuf malah ngajak saya ribut. Katanya, kalau tidak terima suruh balas, ya sudah, saya pukul kepala pak Yusuf,” terang Septian saat ditemui di rumah Bagas.
Tidak berhenti sampai di situ, guru mata pelajaran kimia ini juga melakukan tindak kekerasan kepada Arif  Hudiyanto. Saat pengecekan kerapian rambut, kepala Arif dibenturkan ke tembok oleh Yusuf.
“Kata Pak Yusuf saya melawan, padahal saya hanya memegangi rambut, malah kepala saya langsung dibenturkan di tembok,” kata Arif, sambil menirukan kemarahan pak Yusuf di hadapan awak media.
Kepala Sekolah SMK 2 Playen, Sugiran mengakui kejadian tersebut. Pihaknya berjanji, oknum guru yang terlibat akan diberi pembinaan. “Akan kita selesaikan masalah ini dengan kekeluargaan,”ucapnya.
Menurutnya, kejadian yang menimpa beberapa siswa tersebut merupakan kesalahan yang tidak disengaja. Ke depan, pihaknya akan lebih mengintensifkan pembinaan kepada karyawan dan para guru. ”Kejadian ini murni kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan,” kilahnya. (Juju/Tty)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar