Pelukis Disabilitas Gelar Pameran Tunggal di Polres Gunungkidul

oleh -2080 Dilihat
oleh
Pameran lukisan
Kapolres, Bupati dan Ketua DPRD Gunungkidul serta pengunjung melihat salah satu karya Rofitasari Rahayu. (Ist)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Pelukis perempuan asal Gunungkidul, Rofitasari Rahayu menggelar pameran tunggal di Polres Gunungkidul. Pameran dibuka pada Selasa (23/08/2022).

Pameran ini istimewa. Sebab, puluhan karya seni rupa dihasilkan oleh Rofita, yang kebetulan merupakan penyandang disabilitas tuna rungu dan wicara.

Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri menyampaikan, ada 26 karya lukisan karya Rofitasari Rahayu yang dipampang. Selain lukisan ada juga karya Wayang Sada (lidi).

Saat pembukaan, hadir Bupati Gunungkidul, Sunaryanta dan Ketua DPRD, Endah Subekti Kuntariningsih serta beberapa tamu undangan.

“Pameran ini digelar untuk memeriahkan HUT Polwan ke-74 dan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-70 tahun 2022,” kata AKBP Edy Bagus Sumantri.

Dia menyampaikan, pameran akan digelar selama 3 hari. Selain pameran seni rupa, selama tiga hari juga akan diisi workshop dan sarasehan.

Ia menambahkan, pameran ini digelar untuk menunjukkan bahwa disabiltas juga memiliki kesempatan dan potensi yang sama dengan masyarakat umum.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyebut, Polres Gunungkidul telah membuka dan memberikan ruang yang baik bagi masyarakat termasuk disabilitas. Sunaryanta merasa perlu karya mereka dikenalkan ke masyarakat.

“Ini bukti emansipasi perempuan. Kami kagum dengan karyanya. Semoga makin dikenal,” imbuhnya.

Kurator Pameran Nano Warsono mengatakan, Rofitasai Rahayu, merupakan seniman Gunungkidul yang berbakat. Kekurangan yang ada pada dirinya (disabilitas) justru membawa semangat yang tinggi untuk terus berkarya.

“Sejak 2014 mulai tertarik dengan seni rupa dan belajar menggambar secara otodidak. Hal ini yang membawanya dipertemukan dengan orang-orang yang mendukung dirinya untuk terus berkarya,” kata Nano meriwayatkan Ayu.

Tidak hanya lokal, karya Ayu bahkan sudah sampai tingkat nasional. Nano berharap keberhasilan Ayu menjadi pemicu teman- teman lain untuk terus berkarya. Demikian juga dengan iklim pameran, kedepan diharapkan banyak event serupa yang digelar di Kabupaten Gunungkidul sebagai bentuk apresiasi terhadap seniman.

“Di Gunungkidul juga ada TBG semoga nanti kedepan lokasi ini juga dapat digunakan teman-teman untuk berposes,” paparnya.

Dalam Pameran Tunggalnya ini Ayu menampilkan 26 karya. Pameran ini menjadi penting untuk menunjukkan proses dan capaian Ayu dalam dunia seni rupa. Kendati sebagai disabilitas perempuan yang belum pernah mengenyam pendidikan seni rupa secara formal, namun Ayu mampu menunjukkan bakat terbaik dengan modal kegigihan belajar.

Mengambil waktu pameran di bulan Agustus ini dinilai tepat, sebab nuansa peringatan kemerdekaan Indonesia masih terasa. Sehubungan dengan itu, salah satu karya Ayu yang dipamerkan mengangkat tema para pemimpin Bangsa dalam satu kanvas. Lukisan mulai dari Presiden pertama Ir. Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi, Ayu lukis sesuai suasana yang merefleksikan kepemimpinan mereka. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar