Pedagang Pecel dan Gorengan Ini Ketiban Rejeki dari Keramaian FKY

oleh -2789 Dilihat
oleh

WONOSARI, kabarhandayani,– Momentum keramaian FKY yang digelar di Kota Wonosari juga mampu mendatangkan tambahan rejeki buat para pedagang kecil. Supini, pedagang pecel dan gorengan keliling yang biasa mangkal di belakang RSUD Wonosari dan Pasar Argosari juga turut menggelar lapak dagangannya di kompleks Pasar Malam FKY di eks Terminal Lama Baleharjo.
“Pedagang harus pandai memanfaatkan kesempatan untuk mencari tambahan hasil mas,” ujar Supini, Rabu malam (3/9/14). Sembari menggelar dagangan di arena Pasar Malam FKY, ia meladeni pertanyaan KH.
Lebih lanjut Supini menuturkan, sebagai seorang pedagang pecel dan gorengan, ia terbiasa memanfaatkan berbagai keramaian yang digelar di berbagai tempat di Wonosari untuk mencari tambahan penghasilan, juga untuk menafkahi dua orang anaknya yang masih sekolah. Ia menuturkan, pendapatan selalu meningkat khususnya ketika ada acara atau event yang mengundang perhatian dari masyarakat luas seperti sekarang ini.
Supini menceritakan bahwa suaminya bekerja sebagai buruh bangunan. Saat ini suaminya sedang menganggur karena baru tidak ada pekerjaan. “Karena suami saya bekerja sebagai buruh bangunan, jadi ketika tidak mendapatkan proyek, ya ikut membantu dalam membuat adonan di rumah,” ungkapnya.
Kepada KH, Ia mengatakan bahwa pendapatannya berjualan meningkat saat adanya keramaian seperti malam ini.  Ia mengaku, keuntungan yang didapat sekitar Rp 100-150 ribu per hari setiap ada keramaian besar seperti saat ini. “Pada hari biasa, keuntungannya antara Rp 50-75 ribu,” kata Supini.
Dari hasil berjualan pecel dan gorengan tersebut, Supini menceritakan sudah bisa menyekolahkan tiga dari lima orang anaknya. “Selama saya masih mampu untuk berjualan, ya seharian penuh pun saya lakoni untuk berjualan,” jelas warga Jeruksari tersebut.
Ia berharap agar masih diberikan berkah kesehatan agar pekerjaannya dapat selalu dijalani demi mencukupi kebutuhan keluarga. “Kesehatan selalu saya jaga, memang saya memanfaatkan keramaian seperti ini. Saya juga tidak terlalu memaksakan untuk mendapat penghasilan lebih, kalau dagangan sudah habis, ya pulang,” pungkasnya. (Atmaja/Jjw).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar