WONOSARI, kabarhandayani.– Tengkulak kacang tanah asal daerah Gemolong (Solo) dan Pati Jawa Tengah banyak datang ke Gunungkidul untuk membeli kacang tanah langsung dari para petani.
Akibatnya, banyak pedagang lokal yang mengaku tidak menikmati untung dan mengaku lebih sering merugi saat musim kacang tanah seperti tahun ini, karena pasokan kacang tanah di pasar palawija menurun.
Broto salah satu pedagang kacang di pasar palawija Baleharjo (tan kretek) mengatakan, pedagang lokal hanya jadi penonton saat tengkulak dari luar daerah menyerbu dagangan kacang tanah di Wonosari.
“Saat mereka datang, kita (pedagang lokal) hanya menjadi tukang timbang. Kita sebenarnya merugi karena tidak bisa kirim ke Solo dan Pati karena mereka datang sendiri ke sini,” kata Broto, Kamis (12/6/2014).
Padagang lain Ngatmo mengungkap, tengkulak yang datang tidak hanya membeli di pasar palawija tetapi mereka juga banyak yang langsung menuju ke desa-desa atau kecamatan di Gunungkidul untuk langsung membeli kepada petani.
“Petani desa mengaku menjual kepada tengkulak dari luar daerah selain harga agak tinggi, mereka mengaku juga irit ongkos jual,” papar Ngatmo.
Ngatmo menambahkan, harga kacang tanah kualitas jelek perkilonya dijual dengan harga Rp 4.000,00, kualitas baik dan super harganya antara Rp. 5.000,00 hingga Rp. 7.000,00. (Juju/Hfs)