TEPUS, (KH) –– Pantai Poktunggal di Desa Tepus Kecamatan Tepus Gunungkidul, merupakan pantai yang masih “perawan kinyis-kinyis. Jalan masuk ke pantai masih alami, belum tersentuh aspal. Masyarakat telah membangun jalan dengan corblok, kendati masih sempit sudah banyak mobil dan sepeda motor yang masuk ke Pantai Poktunggal.
Pantai Poktunggal pada Hari Minggu dipadati ratusan mobil berplat luar daerah yang parkir di jalan menuju pantai. Menurut Wagiman (44), juru parkir di Pantai Poktunggal, sejak Natal pantai Poktunggal mulai banyak dikunjungi wisatawan. Keterangan tersebut diperkuat Budiyono dan Tri Wanjono Tim SAR yang bertugas di pantai ini.
“Ya mas, sejak Natal sampai sekarang terus ada pengunjung. Mobil yang masuk ke sini dari Jakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya dan mobil dari DIY dan sekitarnya. Bahkan ada wisatawan yang menginap di pantai Poktunggal. Ada 3 penginapan yang selalu penuh.” kata Budiyono.<
Sementara, Sukiyarti (28) penunggu payung di pantai Poktunggal, merasa mendapatkan rezeki dari pengunjung yang menyewa payung di bibir pantai berpasir putih. Untuk sewa payung hanya Rp 20.000,- plus tikar. Rejeki memang tak menentu. Kadang 10 payung laku semua, tetapi kadang seharian hanya 1 payung yang laku. Bisa dimaklumi di pantai ini ada ratusan penyewa payung. Yang lokasinya strategis sering disewa, dan lokasi yang agak jauh dengan jalan, jarang disewa.
Ditambahkan oleh Tri Wanjono, pada malam hari banyak mahasiswa yang mendirikan tenda di pantai. Hari biasa bisa 5-10 tenda, tapi kalau musim libur perguruan tinggi, Pantai Poktunggal penuh tenda. (Sarwo)