Paksa Penambangan di Gedangsari Dihentikan, Warga Blokade Jalan

oleh -3749 Dilihat
oleh
tambang
Aksi protes warga Gedangsari menolak kegiata penambangan. (ist)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Tak ingin bahaya mengancam, puluhan warga Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul melakukan aksi penolakan atas kegiatan penambangan yang terjadi di wilayah setempat.

Penambangan ini pernah dilarang pihak berwenang karena rawan longsor,” klaim perwakilan warga, Suyanto disela aksi protes atas kegiatan penambangan, Senin (3/10/2023).

Dia menyebut, kegiatan penambangan yang telah dimulai sejak 2 tahun lalu masih saja berjalan hingga sekarang. Sedianya, bahan galian tambang yang dihasilkan dipakai sebagai urug pembangunan jalan tol.

Pihaknya mengaku pernah menemui perusahaan selaku penambang guna menyampaikan tuntutan yang sama. Namun, protes dan permintaan warga tak pernah digubris.

Kesal dengan sikap perusahaan penambang, warga lantas melakukan aksi protes hari ini. Selain menyuarakan permintaan ke balai kalurahan, puluhan warga juga membuat blokade akses menuju lokasi tambang.

Menggunakan batu-batu berukuran besar, warga menutup ruas jalan menuju lokasi kegiatan penambangannya.

Tak cukup ditutup saja, batu-batu besar tersebut juga dicor beton agar tak mudah disingkirkan.

Suyanto menilai, PT AMP terlalu abai dengan masukan warga. Selama ini warga telah menahan diri. Namun, karena alasan yang kuat aksi turun ke jalan pun akhirnya ditempuh.

Berdasar pertimbangan masyarakat dan tokoh, lanjut Suyanto, banyak kerugian yang mau tak mau diterima warga.

Salah satu dampak buruk yang dialami warga yakni polusi udara. Tak hanya itu, bisingnya suara kendaraan berat yang lalu lalang tiap hari menjadi pertimbangan atau alasan yang lain.

Adapun alasan yang paling mendasar, ialah demi kenyamanan warga yang tinggal. Sebab, kawasan tersebut merupakan daerah yang rawan longsor.

“Yang ditakutkan saat musim hujan nanti, apabila longsor terjadi dapat membahayakan warga,” tukas Yanto. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar