Nelayan Pencari Lobster Ditemukan Mengapung Dalam Kondisi Meninggal Dunia

oleh -2584 Dilihat
oleh
Proses evakuasi nelayan yang ditemukan meninggal dunia di kawasan Pantai Kesirat, Panggang. (dok. SAR Satlinmas Wil II Gunungkidul)

PANGGANG, (KH),– Nelayan pencari lobster berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan. Korban, Wasgiyanto (40) warga Desa Krambil Sawit, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul itu ditemukan mengapung dalam kondisi meninggal dunia.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan, pencarian hari pertama, Senin, (8/6) setelah korban dilaporkan hilang tak membuahkan hasil.

“Pencarian dilanjutkan hari Selasa, (9/6/2020). Korban terlihat setelah menyembul dari dalam air tidak jauh dari tempat kejadian tenggelam,” terang Surisdiyanto.

Lebih jauh disampaikan, posisi korban ditemukan mengapung berjarak sekitar 50 meter ke arah selatan dari titik ditemukannya jaring lobster milik korban yang ditemukan rekannya, Ngatijo (45) sehari sebelumnya.

Korban ditemukan oleh tim darat yang memantau dari atas tebing di kawasan Pantai Kesirat Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Gunungkidul sekitar pukul 10.30 WIB. Tim kapal dari Pantai Gesing lantas meluncur ke lokasi korban mengapung.

Setelah berhasil dievakuasi ke Pantai Gesing jenazah korban kemudian dibawa ke posko SAR Satlinmas Wilayah II di Pantai Baron. “Usai dilakukan pemulasaran, jasad korban diantar ke rumah duka,” kata Surisdiyanto.

Sebagaimana diketahui, sehari sebelumnya korban bersama rekannya, Ngatijo (45) warga Desa Krambil Sawit hendak menarik jaring lobster di kawasan Pantai Kesirat. Keduannya berpisah setelah sampai di kawasan tebing menuju lokasi jaring masing-masing.

Ngatijo, saat hendak pulang sempat menunggu korban berjam-jam di lokasi parkir motor. Setelah merasa janggal korban tidak segera menyusul ke lokasi parkir, ia mencari korban ke tempat menarik jaring. Sesampainya ke tempat yang dituju, Ngatijo hanya melihat beberapa jarring milik korban. Diduga kuat korban terjatuh ke bawah tebing dengan ketinggian sekitar 50 meter hingga meregang nyawa. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar