WONOSARI, (KH)— Momentum pergantian tahun di pusat kota Wonosari dipenuhi gegap gempita kemeriahan penyambutan. Menjadi bagian suksesnya kegiatan, penyelenggara dan panitia berusaha meminimalisir dampak negatif dari kemeriahan agenda tersebut.
Hal yang menjadi perhatian serius ialah dampak adanya sampah dari aktifitas ribuan masyarakat yang hadir di alun-alun dan sekitarnya. Ketua Panitia dan Pimpinan Produksi Kethoprak Gunungkidul, Wening Susilo ST, mengutarakan, pihaknya bersama penyelenggara menyediakan 100 kantong/ zak sampah.
“Hal ini merupakan tawaran kepada masyarakat sebagai alternatif solusi. Kami sebgai panitia ingin melakukan yang terbaik biar masyarakat yang mengapresiasi,” ujarnya, Sabtu, (31/12/2016).
Menurutnya, bahwa peduli dan menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan sekedar tanggung jawab dinas terkait saja. 100 kantong sampah yang disediakan di beri tulisan “Aku Cinta Gunungkidul”. Hal ini senada dengan konsep besar event malam pergantian tahun baru kali ini yang memang dia cetuskan.
Sambung dia, 100 kantong sampah telah siap dipasang mengitari alun-alun Pemda Wonosari, dan area Taman Kuliner. Dirinya berharap masyarakat memberikan dukungan penuh atas inisiatif tersebut, caranya dengan membuang setiap sampah ke dalam kantong-kantong yang telah disiapkan.
Ia memaparkan, pentas malam pergantian tahun kali melibatkan 100 seniman Gunungkidul. 3 agenda besar yang digelar diantaranya; Campursari kecubung gabung, Pentas kolaborasi 2 dalang peraih juara nasional 2016, lalu Pentas kethoprak juara festival kethoprak DIY 2016.
“Persembahan pentas ini juga merupakan wujud proses kreatif teman-teman seniman muda Gunungkidul. Mereka telah menelurkan prestasi untuk bumi Handayani sehingga putut untuk dibanggakan,” ucap Wening lagi.
Pada kesempatan yang sama, salah satu panitia, Nurmansyah Septyan menambahkan, pementasan hasil kerja kreatif ini mendapatkan dukungan dan partisipasi aktif dari crew dan pemerhati seni kethoprak dari Yogyakarta, Bondan Nusantara dan tim. (Kandar)