BANTUL, kabarhandayani,– Puluhan pemuda Gunungkidul mengikuti prakualifikasi teknopreneur pemuda yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Bukit Bintang, Piyungan Bantul, Rabu (7/8/2014).
Penjaringan entrereneur muda mengambil tema “Prakualifikasi Teknopreneur Muda Pemula dalam Rangka Fasilitasi Peningkatan Pemanfaatan Iptek”. Acara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, dihadiri oleh Kabid Pemanfaatan Iptek Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Muh Gajah Surya Candra, dan dibuka oleh Agus Mantara Kasi Pemuda dan Olahraga Disdikpora Kabupaten Gunungkidul. Seorang akademisi dari Universitas Pamulang, Dr Risdiamon turut serta dalam penilaian kegiatan ini.
Sejumlah 30 pemuda Gunungkidul yang telah memiliki usaha atau dalam perintisan usaha mengikuti prakualifikasi ini. Berbagai jenis usaha mereka presentasikan untuk meyakinkan tim penjaringan dari Kemenpora.
Jenis usaha yang dibawakan pemuda Gunungkidul dalam ajang ini meliputi produk barang dan jasa seperti clothing, bisnis jasa melalui teknologi informatika, tour travel, usaha makanan, budi daya lele, hingga konservasi laut. Lima dari keseluruhan peserta nantinya akan mendapatkan stimulan bantuan dana untuk peningkatan modal usaha.
“Nanti akan diselenggarakan monitoring ke lapangan untuk melihat produk-produk mereka. Kita perlu sample untuk meyakinkan berbagai usaha yang mereka jalankan. Nanti ada tim tersendiri yang melaksanakn monitoring,” jelas Gajah.
Seleksi entrepreneur ini merupakan program penjaringan pengusaha muda dengan mengaplikasikan perkembangan teknologi. Spesifikasi penilaian yang menjadi nilai tambah adalah peningkatan usaha dengan pemanfaatan teknologi yang mendukung potensi daerah.
“Mungkin sekitar tiga minggu lagi, lima pemuda terbaik akan segera diketahui setelah monitoring dilakukan,” lanjutnya.
Sementara, Agus Mantara dalam sambutan pembukaan acara menjelaskan, entrepreneur muda di Gunungkidul telah saatnya memberikan kontribusi kepada daerah dalam menghadapi potensi wisata yang semakin berkembang. Peran pemuda sangat dibutuhkan agar nantinya dapat menjadi pelaku bisnis di daerah sendiri.
“Kita jangan cuma jadi penonton, tapi jadi pemain khususnya sektor wisata dalam menyambut Gunungkidul sebagai geopark dunia,” katanya. (Maryanto/Tty).