GUNUNGKIDUL, (KH),– Menyiapkan tenaga kerja terdidik bidang perhotelan kapal pesiar menjadi komitmen lembaga pendidikan dan penyaluran kerja Marine Cruise Yogyakarta. Hal itu disampaikan Manajer Marine Cruise Yogyakarta, Andreas Supriyadi saat menggelar sosialisasi bersama 40-an Bursa Kerja Khusus (BKK) dari SMK se- Gunungkidul, Rabu (23/11/2022).
“Presiden Jokowi sudah mencanangkan agar mengirim Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang profesional atau dibekali skill untuk bekerja pada sektor formal. Kami hadir di Gunungkidul ingin turut merealisasikan amanat bapak presiden,” terang Andreas di Hotel Santika di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Pihaknya mengatakan, menjadi tenaga kerja terdidik di kapal pesiar dan hotel di luar negeri menjanjikan pendapatan yang besar. Untuk itu, Marine Cruise Yogyakrta hadir di Gunungkidul berusaha menjembatani calon tenaga kerja yang berminat. Tempat pendidikan dan pelatihan telah dibuka sejak beberapa tahun di Jalan Wonosari-Jogja Km 5,3 Bandung, Playen, Gunungkidul.
“Kami ingin agar lulusan SMK di Gunungkidul dan calon tenaga kerja yang usianya masuk kriteria untuk mengambil peluang besar ini,” harap Andreas.
Sosialisasi kepada BKK pun ia tempuh bersama jajaran agar keberadaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Marine Cruise Yogyakarta dikethaui oleh calon lulusan SMK. Tak sebatas itu, segenap program, baik pelatihan dan penyaluran kerja termasuk informasi gambaran hasil sebagai pekerja di kapal pesiar juga turut disampaikan.
“Upah minimumnya sekitar Rp8,5 juta. Belum uang tip. Sehingga pada posisi awal saat masuk kerja setidaknya PMI bisa memperoleh akumulasi pendapatan antara Rp10 hingga Rp15 juta per bulan,” terang Andreas.
Lebih jauh disampaikan, mengenai biaya pelatihan disesuaikan dengan program. Pertama, Program LPK durasi 3 bulan. Pada program ini siswa dikenai bisaya senilai Rp10 juta. Siswa akan memperoleh fasilitas asrama, seragam, modul, buku, laboratorium praktek, dan sejumlah fasilitas penunjang lain.
Yang ke- dua, ada program diploma 1. Biayanya Rp30 juta. Khusus program ini tak ada biaya lagi saat proses penyaluran. Berbeda dengan program LPK.
“Setelah selesai masa pelatihan kami akan salurkan dan dampingi siswa sampai masuk kerja di kapal pesiar,” tandas Andreas.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Marine Cruise Yogyakarta, Rahmad Prajoko menambahkan, peluang mengikuti pelatihan di Marine Crusie Yogyakarta bisa diikuti oleh lulusan SMK atau warga dengan rentang usia antara 18 hingga 35 tahun.
Diungkapkan, cukup banyak perusahaan kapal pesiar yang meminta tenaga kerja atau crew terlatih dari Marine Cruise Yogyakarta. Sejauh ini pihaknya mengaku belum bisa memenuhi sepenuhnya.
“Setiap minggu rata-rata permintaan crew antara 100-300 orang. Sejauh ini sejak kami berdiri telah kami kirim 1000-an lebih,” ujar Rahmad.
Guna memenuhi permintaan tenaga kerja, pihaknya bahkan meminta lulusan lembaga pelatihan lain yang sejenis.
Senada dengan Andreas, pihaknya pun memberikan jaminan garansi 100 persen siswa dapat kerja di kapal pesiar. Akan tetapi garansi itu juga dikembalikan ke siswa. Artinya siswa juga punya tanggung jawab memenuhi skill dan kompetensi yang dibutuhkan.
“Siswa harus punya mentalitas kerja, skill sesuai bidang kerja dan setidaknya kemampuan bahasa inggris, syarat lainnya tidak memiliki masalah kesehatan,” tukas dia. (Kandar)