KARANGMOJO, (KH),- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul terus meningkatkan realisasi Luas Tambah Tanam atau LTT pada tahun 2018. Hal ini bertujuan menjadikan Gunungkdul sebagai salah satu lumbung padi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada tahun 2018, angka ramalan pertama atau Aram I, produksi padi di Gunungkidul mencapai 301.926 ton gabah kering giling. Angka produksi ini melebihi angka produksi 2017 yang mencapai 293.380 ton gabah kering giling. Realisasi Aram I diupayakan dengan peningkatan luas tambah tanam pada bulan April sampai bulan Septembr 2018, sehingga produksi padi sesuai angka ramalan.
Peningkatan luas tambah tanam salah satunya dilakukan dengan pencanangan gerakan tanam padi musim tanam ketiga tahun 2018, yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Sari Bumi Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo, pada Senin lalu (23/7/18).
Penanaman padi pada lahan persawahan tersebut ditandai dengan pemukulan kentongan sebagai simbol dimulainya gerakan tanam padi musim tanam ketiga telah dimulai. potensi lahan sawah di Kabupaten Gunungkidul cukup besar mencapai 7.865 hektar.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan, jika dibandingkan dengan luas tambah tanam tahun 2018 dan 2017, ada kenaikan luas tanam padi di Gunungkidul mencapai 1.752 hektar.
Target luas tambah tanam padi hingga September tahun ini sebesar 1.756 hektar, namun hingga hari ini baru mencapai 40 persen dari total keseluruhan. Dinas Pertanian optimis pada bulan September target tersebut akan tercapai.
Upaya untuk mencapai target peningkatan luas tambah tanam juga dilakukan dengan pemberian bantuan alat pertanian kepada petani. Selain itu bantuan benih baik jagung maupun padi juga telah dilakukan. (Wibowo)