NGAWEN, (KH),– Bencana tanah longsor akibat hujan deras kembali terjadi di Gunungkidul. Longsor menimpa rumah Pairin, warga Padukuhan Jentir, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen. Selasa (16/2/2021) sekitar pukul 16.30 WIB.
Kejadian berawal saat hujan deras mengguyur wilayah Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen. Akibat intensitas hujan yang tinggi, air menggerus tanah di tebing samping rumah Pairin. Longsorpun terjadi dan menimpa diding kamar mandi dan dapur milik Pairin. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, tetapi kerugian diperkirakan mencapai Rp 3 juta.
Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pemerintah setempat dan warga segera melakukan koordinasi dengan pihak Badan Pengendali Bemcana Daerah (BPBD). Langkah pengamanan lantas segera dilakukan, karena longsor juga menutupi selokan air.
Secara gotong royong segera dilakukan tindakan evakuasi sementara, tapi karena waktu sudah menjelang malam, diputuskan kerja bakti akan dilanjutkan keesokan harinya.
Sementara itu, bencana pohon roboh juga terjadi Selasa sore di Kapanewon Semin. Akibat hujan deras disertai angin kencang, dua pohon Jati roboh menimpa teras rumah Yuli Supardi, warga Padukuhan Candi, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin.
Data yang berhasil dikumpulkan melalui Bhabinkamtibmas Kalurahan Candirejo, Aipda Suyatno, Babinsa Serda Riyanta, dan Pemdes Candirejo, melaporkan bahwa pohon Jati yang roboh menimpa rumah ini berdiameter sekitar 90 Cm dengan panjang 8 meter.
“Pohon roboh karena bagian akar sudah lapuk. Sementara itu juga dipicu angin kencang dan hujan deras,” terang Aipda Suyatno
Koordinasi segera dilakukan, dan bersama warga dan relawan diambil tindakan evakuasi. Membersihkan batang pohon dan puing teras rumah Yuli Supardi.
Agus Supriyadi, Lurah Candirejo menuturkan, hujan deras dan angin kencang diakui melanda wilayah Kalurahan Candirejo Selasa kemarin.
“Dua pohon jati ini berada di sebelah barat rumah, dan roboh menimpa rumah bagian teras samping,” ujar Agus.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp 2 juta. (Edi Padmo)