WONOSARI, (KH) — Begitu pentingnya manfaat Menulis, telah menginisiasi Komunitas Rumah Belajar Rakyat menggelar Workshop Menulis yang bertajuk “Menulis untuk Peradaban” di Gerai Oishi, Siraman, Wonosari, Minggu, (4/10/2015).
Beberapa perubahan besar berkat tulisan telah dicontohkan oleh para pendiri bangsa; Soekarno, Hatta, Sjahrir, atau yang lain, seperti Tan Malaka, dapat dijadikan pembelajaran bagaimana perjuangannya di awal terbentuknya negeri ini, salah satunya dengan menulis.
Ungkapan tokoh ilmuwan yang juga sastrawan dan pemikir dari Mesir, Sayyid Qutb, bahwasanya, “Peluru hanya bisa menembus satu kepala, tetapi tulisan bisa menembus jutaan kepala” menjadi semangat yang mendorong komunitas tersebut mengadakan workshop, berupa diskusi panel.
Peserta workshop berasal dari pelajar SMA/sederajat, anggota organisasi kepemudaan, serta beberapa dari Forum Penulis Negeri Batu. Kegiatan ini menghadirkan nara sumber di antaranya Agil dari LPM Ekspresi UNY, Dwi Cipta dari Gerakan Literasi Indonesia, dan Mell Shaliha dari Forum Penulis Negeri Batu.
“Ini merupakan usaha kongkret kami guna mendorong minat menulis dan membangun budaya kritis bagi pemuda di Kabupaten Gunungkidul,” ujar Retno Ningsih ketua komunitas.
Ditambahkan, tujuan kegiatan ini adalah menambah wawasan pemuda tentang pentingnya menulis. Diharapkan terbentuk komunitas penulis pemula yang nantinya memiliki media untuk mengaktualisasikan kegiatan.
“Semoga ke depan, dapat menerbitkan buletin atau majalah, juga pengelolaan website. Kiranya benar ungkapan “Yang tertulis akan mengabadi, yang terucap akan hilang bersama angin”,” pungkasnya. (Kandar)