WONOSARI, (KH)— Bupati Gunungkidul, Badingah, S. Sos resmi melantik Komite Daerah (KOMDA) Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Gunungkidul yang baru di gedung DPRD Gunungkidul, Sabtu, (1/4/2017).
Sebelum pelantikan dilangsungkan pada pukul 09.00 WIB, segenap anggota Komda dibantu Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Dan Leher (PERHATI-KL) Cabang DIY dan Jateng Selatan mengadakan bakti sosial bersih-bersih telinga yang menyasar ratusan siswa SDN Wonosari I.
Ketua KOMDA PDPKT Gunungkidul yang baru, Dr. Ima Dewi Rosmawati M, Sc.Sp, T.H.T.K.L mengatakan, Program yang dijalankan meliputi promotif, preventif dan rehabilitatif mengenai penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian di Gunungkidul.
“Tentunya dengan melibatkan peran serta lintas sektoral. Cukup optimis jumlah dapat ditekan mengingat data penelitian dari WHO lebih dari 50% gangguan ini sebetulnya bisa dicegah,” terang Ima.
Sambung dia, demi menuju “sound hearing 2030″ yang dicanangkan oleh WHO di seluruh dunia, pihaknya berharap masyarakat Gunungkidul bisa lebih sehat lagi indera pendengarannya. Cara yang ditempuh dengan menekan jumlah penderita yang mengalami gangguan pendengaran dan ketulian.
Saat ini, untuk bayi yang baru lahir, di Bagian THT RSUD Wonosari sudah memiliki alat Oto Acoustic Emission (OAE), yakni alat untuk tes pendengaran. Tujuan penggunaan alat tersebut untuk mengetahui sejak awal ada atau tidaknya kelainan pendengaran pada bayi baru lahir.
“Sehingga semakin cepat kita mengetahui adanya kelainan pendengaran pada bayi maka akan semakin baik hasil penanganannya di kemudian hari,” tukasnya. (Kandar)