SEMIN,(KH)— Ada banyak warga di wilayah Kecamatan Semin yang memproduksi kerajinan dari bambu dan akar wangi. Produk kerajinan tersebut cukup laris di pasaran, bahkan hasil karya pengrajin dari wilayah ini ada banyak dikirim ke para grosir di Kota Yogyakarta juga Bali.
Salah satu pengrajin akar wangi adalah Giyem (44) yang beralamat di Padukuhan Kepek Desa Kepek Kecamatan Semin. Ia sudah 15 tahun menekuni kerajinan akar wangi. Ia juga tidak hanya akar wangi yang bisa dia olah akan tetapi juga banyak pesanan lain misal, nawolo yaitu sejenis pembungkus kertas undangan berbahan baku bambu wuluh, seruling bamgu, klunthung.
Dalam sehari, Giyem yang dibantu dengan suaminya bisa menghasilkan sekitar 30 bahkan lebih jenis barang kerajinan seperti berbentuk gajah, naga, buaya, dan gantungan kunci panda yang berbentuk beraneka macam.
Di sela sela membuat kerajinan akar wangi yang berbentuk gajah Giyem mengatakan bahwa setiap harinya menghabiskan 10 kg akar wangi. Untuk pemasarannya, Giyem juga berjualan langsung di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Untuk kiriman keluar daerah, ia banyak melayani pesanan dari Kota Yogyakarta bahkan juga dari Bali.
“Kalau untuk dijual di Waduk, harus yang warnanya cerah karena para pembeli disana lebih suka. Mereka lebih suka yang ngejreng daripada yang memakai warna natural. Berbeda dengan untuk yang dikirim ke Kota Yogyakarta dan Bali, kalau itu kebanyakan yang natural,” tambah Giyem. Jum’at (10/4/15)
Dalam proses pembuatan kerajinan baik itu akar wangi maupun kerajinan bambu, Giyem hanya mengerjakan bersama suaminya dan tidak mempunya karyawan tetap yang membantu. Saat ada pesanan yang cukup banyak, biasanya ia memperkerjakan beberapa pengrajin yang sudah terbiasa untuk membantu. Yang paling diutamakan dalam produksi bagi Giyem adalah kualitas barangnnya jangan sampai para pelanggan maupun konsumen baru kecewa dengan hasil karyanya. (Hari)