GIRISUBO, (KH),– Hingga awal November hujan belum turun di Kabupaten Gunungkidul. Kemarau yang cukup panjang ini membuat masyarakat semakin kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, kemarau panjang juga membuat salah, satu kecamatan di Gunungkidul yakni Kecamatan Girisubo kehabisan anggaran yang dialokasikan khusus untuk dropping air.
Camat Girisubo, Agus Sriyanto menuturkan, habisnya anggaran khusus dropping air dari kecamatan setempat semakin menyulitan warga memenuhi kebutuhan air bersih.
“Kuota bantuan dropping sebanyak limaratus lima puluh lima tangki saat ini telah habis,” ujarnya belum lama ini.
Ditambahkan, sejak sembilan bulan terakhir tidak ada hujan yang turun diwilayah Girisubo. Sehingga dari 82 yang ada 62 dusun mau tidak mau harus membeli air untuk mencukupi kebutuhan baik untuk kebutuhan mandi, mencuci maupun konsumsi.
Diungkapkan, masyarakat rata- rata sudah membeli air sebanyak 8 hingga 20 tangki per keluarga. selain mengandalkan bantuan air bersih dari swasta, warga terpaksa juga menjual barang berharga untuk membeli air bersih.
Pihaknya selalu berusaha berkoordinasi dengan siapa saja untuk memperlancar masuknya bantuan air dari pihak swasta ke wilayahnya. Salah satunya, belum lama ini pihak kecamatan bekerja sama dengan kelompok alumni SMPN 2 Playen angkatan 84 yang memberikan bantuan sebanyak 100 tangki air bersih kepada masyarakat.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau (BPBD) Gunungkidul mencatat ada lima kecamatan yang mengalami kekeringan terparah di Gunungkidul, yakni Kecamatan Semanu, Girisubo, Rongkop, Ngawen Dan Gedangsari. (Wibowo).