Kantin “Desa Prima Mandiri Budaya” Bejiharjo, Sediakan Puluhan Produk Unggulan Lokal

oleh -
oleh
Pengurus Desa Prima Mandiri Budaya Bejiharjo berada di kantin yang belum lama dibuka. (KH/Kandar)
iklan dprd

KARANGMOJO, (KH),– Ibu-ibu di Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul terus menerus berupaya agar semakin berdaya. Kelompok ibu-ibu yang mulanya memperoleh dampingan dari Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Mayarakat (BPPM) ini berinisiatif membuat showroom sebagai tempat pemajangan produk. Showroom yang sekaligus dijadikan kantin ini dibuka, Senin awal pekan ini.

“Mulanya kami memperoleh modal senilai Rp 36,5 juta dari BPPM. Pertama kami gunakan untuk layanan simpan pinjam anggota,” kata Ketua Paguyuban Desa Prima Sejahtera, Suratmi ketika ditemui, Rabu (13/1/2021).

Desa Prima Sejahtera disepakati sebagai wadah kelompok yang kini beranggotakan 50-an ibu rumah tangga ini. Nama itu dipilih seiring kalurahan mereka dibentuk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY sebagai Desa Prima (Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri) Mandiri Budaya pada 2019 lalu.

Tujuan pembentukannya sebagai upaya menekan angka kemiskinan di daerah. Seiring berjalannya waktu, dampingan dari beberapa instansi terkait diterima oleh kelompok diketuai perempuan berusia 46 tahun itu.

iklan golkar idul fitri 2024

Dirinya bersyukur semakin lama usaha simpan pinjam semakin berkembang. Dengan impian menjadi perempuan yang tidak sebatas mengandalkan sosok lelaki, inisiatif pengembangan bentuk usaha kemudian dilakukan. Bermodalkan sebagian hasil dari usaha simpan pinjam beberapa anggota menggunakannya untuk membuat aneka olahan.

“Produk yang dibuat anggota cukup beragam, ada Krecek ketela, kripik pisang, keripik pepaya, keripik tempe, kripik singkong, dan kripik bonggol pisang. Kami juga sediakan tempe bungkus daun, aneka kue, bakso goreng. Bahkan kami juga buat stik Sorghum, atau Cantel,” papar Suratmi.

Selain olahan makanan, ada anggota kelompok yang mampu bikin pernak pernik souvenir, berupa dompet, tas, kalung, gelang, gantungan kunci, dan lain-lain.

Untuk menjagkau pasar yang lebih luas, upaya pemasaran yang ditempuh pengurus yakni secara online. Mereka intens memanfaatkan sosial media, baik WA, Facebook dan IG.

Selain itu, anggota juga memasarkannya di toko-toko terdekat. Termasuk di toko yang berada di kawasan destinasi wisata Gua Pindul, tempat rekreasi andalan di Kalurahan Bejiharjo.

Aneka produk buatan Desa Prima Mandiri Bejiharjo. (Istimewa)

Beberapa produk dari anggota juga laku di luar kota, diantaranya menyasar Solo, Jakarta dan lampung. Produk, utamanya aneka keripik tersebut laku hingga luar kota berawal dari berbagai pameran yang pernah diikuti.

Suratmi menyebutkan, meski di pasar lokal lingkup kalurahan dan kapanewon respon masyarakat terhadap produk miliknya belum seperti yang diharapkan, tetap tak membuatnya putus asa dan menyerah. Justru kondisi tersebut menjadi tantangan bagi Suratmi dan utamanya pengurus.

“Kami akan terus mencoba pasarkan semaksimal mungkin. Lebih-lebih setelah mendapat sarana rak dan etalase untuk memajang produk. Hibah yang kami dapat November 2020 ini sangat mendukung,” imbuh Suratmi.

Ia dan pengurus lantas meminta ijin memanfaatkan balai budaya sebagai shoroom. Selain sebagai tempat memajang, pihaknya juga jadikan bangunan semi terbuka tersebut sebagai kantin dengan berbagai menu.

“Kami fokus pada pemberdayaan perempuan. Agar perempuan Bejiharjo lebih tangguh dan ulet. Soal hasil belakangan, yang penting kami terus berproses,” tukas guru PAUD ini. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar