GUNUNGKIDUL, (KH),– Jenazah Letda Inf Ryan Alferio Putra Perdana tiba di rumah duka di Padukuhan Playen 1, Kalurahan Playen, Kabupaten Gunungkidul, DIY Rabu (1/2/2023) petang.
Jenazah disemayamkan beberapa saat di Masjid Al Islam setempat untuk disholatkan.
Setelah itu, dilakukan prosesi upacara penyambutan jenazah secara kemiliteran persis pada pukul 18.55 WIB. Tetangga dan pelayat memenuhi rumah duka turut berkabung.
Sebagaimana diketahui, Letda Inf Ryan gugur saat bertugas di Papua. Dia mengalami kecelakaan ditengah patroli pengamanan perimeter.
Lulusan perwira pertama terbaik pada Latihan Pembentukan Raider Satuan Jajaran TNI AD Gel 1 TA 2021 ini terpeleset lalu jatuh ke Sungai Yambi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (31/1/2023) lalu.
Saat mendapat tugas di Papua Letda Inf Ryan dipercaya menjabat Danpos Terineri Satgas Yonif RK 113/JS.
Kerabat keluarga, Surahno saat ditemui di rumah duka mengatakan, semasa muda Letda Inf Ryan dikenal sebagai pemuda yang gigih belajar dan suka berolahraga.
“Tidak aneh-aneh, dia merupakan putra kebanggaan,” ujarnya.
Ia menjadi salah satu orang yang sangat terpukul dengan kepergian Letda Inf Ryan.
Lebih jauh disampaikan, hampir tiap pagi sebelum menjalani rutinitas tugas, almarhum selalu memberi kabar serta selalu meminta doa kepada ayahnya.
Putra Danramil Patuk Kapten PHB Timotius Subanu ini disebut tiap pagi berkabar melalui seluler ke orang tua.
“Kami peroleh kabar kecelakaan itu siang hari, lalu selang 15 menit kemudian baru bisa ditemukan. Mulanya kondisi denyut nadinya lemah. Sebetulnya sempat membaik, namun kemudian diinformasikan sore harinya meninggal dunia,” tutur lelaki yang menjabat Lurah Playen ini.
Kata Surahno lagi, tugas pertama Letda Inf Ryan ditempatkan di Aceh. Setelah selesai dia kembali ditugaskan di Papua. Sebelum berangkat ke Papua menyempatkan pulang ke Playen, Gunungkidul.
“Berdasar informasi yang kami terima, tugas di Papua selesai Desember lalu. Namun diperpanjang,” sambung Surahno.
Sebetulnya, anak pertama dari tiga bersaudara ini sudah dinanti kepulangannya oleh keluarga. Akan tetapi garis takdir berkehendak lain.
“Kami sangat berduka,” tukas Surahno. (Kandar)