“Ya, heran, tumbuhnya bisa cepat sekali dan hampir tak ada cabangnya,” kata warga Baleharjo yang setiap harinya bekerja sebagai pengajar di SMK Muhammadiyah Tepus tersebut.
Kekaguman serupa juga diungkapkan Narto Wagimin, warga dusun Banyu Manik yang bersebelahan dengan hutan.
“Belum ada setahun umurnya, tapi kok sudah tinggi sekali. Padahal kalau jati biasa untuk mencapai tinggi 5 meteran paling tidak umurnya sudah di atas 4 tahun,” jelas lelaki yang setiap harinya membuat arang tersebut
Di temui di hutan Mojo Jerit, Mantri Hutan RPH Mulo Wardiyo mengatakan, bahwa jati dengan pertumbuhan sangat cepat itu bernama Jati Unggul Nusantara (JUN). Menurutnya jika pertumbuhan normal jati unggul tersebut bisa dipanen ketika berusia 8 tahun dengan diameter batang mencapai 1 meter dan tinggi rataan 12 meter.
Lebih lanjut Wardio menjelaskan, bahwa selain bibit yang berkwalitas bagus, perawatan dan pemupukan menjadi kunci keberhasilan dalam penanaman pohon jati.
“Walau bibit bagus, tapi perawatan tidak diperhatikan, ya, pertumbuhan akan lambat,” jelasnya
Terpisah, ketua kelompok tani Sari Sehat Desa Hargosari, Tanjungsari Haryanto berharap Pemerintah mau mengupayakan pembibitan jati unggul untuk selanjutnya dibagikan kepada masyarakat. Menurutnya lahan-lahan kurang produktif yang selama ini tidak dimanfaatkan warga, bisa ditanami jati varietas unggul tersebut.
“Dengan menanam jati unggul, ke depan, masyarakat khususnya petani akan lebih sejahtera,” jelasya. (Woro)