Upaya mistifikasi peristiwa bunuh diri dengan menghubungkan pada pulung gantung sebagai penyebab pada dasarnya adalah upaya di bawah sadar untuk meredakan tekanan jiwa agar keluarga atau masyarakat menjadi terbebas dari rasa bersalah atas meninggalnya seseorang karena bunuh diri. Namun, di sisi lain, mistifikasi ini dapat menjadi jerat masyarakat meyakini risiko bunuh diri itu tidak bisa dicegah, menjadi faktor penyulit untuk memahami bahwa risiko bunuh diri dapat dicegah (dilakukan upaya mitigasi).
“Kejadian bunuh diri yang telah menimpa seseorang memang sudah tidak bisa dicegah atau diapa-apakan lagi. Tetapi risiko bunuh diri yang sesungguhnya juga ada pada setiap orang dapat dikelola, dapat ditanggulangi, sehingga semua orang dapat meminimalisasi risiko kejadian bunuh diri,” tegas Jaka.
Hal penting lainnya, penanggulangan adalah koordinasi antara para pihak terkait selalu dilaksanakan tindak lanjutnya. Oleh siapa? Oleh yang mestinya melakukan tindak lanjut. Kemudian dari sisi masyarakat, diperlukan sikap dan tindakan yang proaktif, open mind, mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan sosial yang terjadi. (Kandar)