Harga Kebutuhan Pokok Gunungkidul Tertinggi Di DIY

oleh -1322 Dilihat
oleh
Pasar argosari
Pasar Argosari Wonosari, pusat jual-beli barang terbesar di Gunungkidul. KH/Jjw.
Pasar Argosari Wonosari, pusat jual-beli barang terbesar di Gunungkidul. KH/Jjw.
Pasar Argosari Wonosari, pusat jual-beli barang terbesar di Gunungkidul. KH/Jjw.

WONOSARI, (KH)— Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (23/12/2016) menggelar pantauan sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar Argosari, Kabupaten Gunungkidul.  Pantauan yang dilakukan untuk melihat harga  menjelang Natal dan Tahun baru. Dalam pemantauan TPID menemukan harga kebutuhan pokok di Gunungkidul tertinggi di DIY.

Kepala Biro Administrasi dan Perekonomian Setda Daerah Istimewa Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengatakan, dari pantaun petugas dilapangan ada tiga bahan pokok  yang mengalaimi kenaikan yang cukup signifikan yakni daging ayam ras, telur dan cabai merah keriting.

Ayam ras naik sekitar 10 hingga 13 persen dari semula Rp. 20.000 perkilonya menjadi Rp. 27.000 perkilonya. Sementara harga cabai  merah naik tajam dari Rp. 55.000 menjadi Rp. 70.000.  Untuk harga telur ayam mengalami kenaikan Rp. 4.000 dari harga semula Rp.18.000 menjadi Rp. 22.000.

“Kenaikan untuk cabe merah ini cukup fantastik, sementara untuk harga kebutuhan pokok lainya masih stabil kalau ada kenaikan juga masih wajar.” papar Sugeng.

Sugeng Purwanto menambahakan, selain melakukan pemantauan kenaikan, TPID juga mengecek ketersediaan stok serta disrtibusi barang. Hasil pemantauan sementara stok dan distribusi bahan pokok di Argosari aman sehingga masyarakat tidak perlu merasa kwawatir.

“Kenapa harga di Gunungkidul tertinggi di DIY ada beberapa faktor, salah satunya Gunungkidul jadi Kabupaten terakhir yang kita cek, bisa jadi karena waktunya mepet dengan natal jadi harga semakin naik,” terangnya.

Sementara Kepala Badan Pelaksana  Penyuluh Ketahana Pangan (BP2KP) , Gunungkidul I Ketut Santosa menambahkan, berdasar hasil pemantauan yang dilakukan, harga kebutuhan pokok tahun ini jika dibandingkan dengan pemantauan tahun-tahun sebelumnya paling rendah dan paling stabil.

“Pada liburan Natal dan tahun baru tahun 2016 tidak pelu mengambil kebutuhan pokok dari luar daerah khususnya untuk daging sapi,” katanya. (WW)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar