Harga Jual Menggiurkan, Kacang Hijau Menarik Antusiasme Petani Gunungkidul

oleh -6653 Dilihat
oleh
Panen Kacang Hijau di Kapanewon Playen, Gunungkidul. (dok. DPP Gunungkidul)

PLAYEN, (KH),— Petani tadah hujan Gunungkidul semakin tertarik membudidayakan Kacang Hijau. Cukup logis, sebab harga komoditas tanaman berprotein nabati tinggi ini tergolong tinggi.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Ir. Bambang Wisnu Broto dalam kesempatan panen kacang hijau di Kapanewon Playen pekan lalu mengatakan, tahun ini program pengembangan Kacang Hijau mencapai seluas 200 hektar. Program direalisasikan dengan pemberian benih kepada sejumlah kelompok tani.

“Kacang hijau varitas Vima 3 mempunyai potensi produksi sampai 2,1 ton per hektar (ha). Di Gunungkidul rata-rata produksinya mencapai 1,7 ton per ha,” jelas Bambang saat panen di Gapoktan Sido Agung, Dusun Glidag, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen, Gunungkidul.

Menurutnya, dibanding tahun sebelumnya antusiasme petani untuk menanam kacang hijau cukup tingggi. Faktor yang mempengaruhinya utamanya nilai jual kacang hijau yang berkisar antara Rp. 15.000 hingga 25.000 per kilogram. Sementara umur panen cukup pendek, yakni 60 hari setelah tanam.

Maka, ungkap Bambang, dengan rata-rata harga jual dan rata-rata produktivitas tersebut potensi hasil untuk tiap ha mencapai Rp. 24 juta.

Pihaknya menambahkan, tahun 2019 petani menanam kacang hijau sebagai tanaman tumpangsari di lahan bekas persawahan padi.  Penanaman secara swadaya dengan akumulasi luas lahan tanam mencapai 104 ha diperoleh rata-rata produksi 0,6 ton per ha.

Dengan adanya program pengembangan kacang hijau, luas lahan penanaman di Gunungkidul tahun 2020 meningkat hingga 200 ha. Sehingga untuk tahun ini dengan tambahan lahan tanam swadaya milik petani, diprediksi luas panen kacang hijau totalnya mencapai 258 ha. Dengan rata rata produksi 1,3 ton per hektar maka didapat hasil 335,6 ton wose.

“Kedepan akan diupayakan peningkatan luas tanam kacang hijau sesuai keinginan dan harapan para petani,” tandas Bambang.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar