WONOSARI, (KH) — Guna memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat dalam bidang kesehatan, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mulai Tahun ini merintis Satuan Petugas (Satgas), Gunungkidul Emergency Service (GES).
Pelayanan cepat ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan penanganan cepat saat darurat terjadi. Program GES dilaksanakan menyusul adanya bantuan mobil ambulan dan mobil pemadam kebakaran oleh Pemerintah Jepang. Ambulan hibah tersebut menjadi modal awal Pemkab Gunungkidul untuk melaksanakan program GES.
Bupati Gunungkidul, Badingah menjelaskan, GES akan menjadi satuan petugas yang siap dipanggil kapan saja saat masyarakat membutuhkan bantuan. Petugas yang tergabung dalam GES ini merupakan petugas gabungan dari BPBD, Dinas Kesehatan, PMI, Tim Search And Rescuen, serta masyarakat.
“Nantinya, masyarakat yang tertimpa musibah seperti kecelakaan, atau apapun yang membutuhkan penanganan cepat, dapat menghubungi GES,” kata Badingah, usai menghadiri serah terima mobil dari Pemerintah Jepang, di Bangsal Sewoko Projo, Senin,( 26/1/2014).
Dalam melaksanakan tugasnya, GES akan berjejaring dengan Puskesmas serta rumah sakit swasta yang ada di Gunungkidul. Seluruh biaya operasi GES ini akan ditanggung oleh Pemkab. Tidak hanya itu, Pemkab juga akan memberikan pelayanan terbaik kepada korban dan membiayai transportasi hingga korban mendapat pertolongan di rumahsakit.
“Untuk Tahun ini sudah kita anggarkan pembiayaan untuk program GES sebesar 700 juta. Dana ini untuk biaya operasional,” terang dia
Badingah menambahkan, Satgas GES dalam melakukan tugasnya akan dibagi menjadi tiga zona. Dengan satu induk GES yang ada di tengah kota. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja GES, mengingat luas Gunungkidul yang mencapai 46,6 persen dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Sementara ini baru kita layani untuk zona tengah atau Wonosari. Ke depan akan kita bagi tiga zona, utara, tengah dan selatan,” jelas Badingah.
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Tekni (UPT) Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Diyono mengungkapkan, tiga mobil bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Jepang sudah dicoba. Menurutnya mobil tersebut hanya cocok digunakan di lingkungan kota.
“Dari tiga mobil pemadam kebakaran yang dihibahkan, dua diantaranya hanya untuk menyapu jalan, mencarikan jalan supaya mobil pemadam utamnya mendapat jalan yang cepat hingga menuju titik sumber api,” jelasnya. (Juju/Tty)