GEDANGSARI, kabarhandayani.- Gelar budaya dan pementasan potensi kelompok seni turut menyemarakkan upacara adat rasul Gubug Gedhe, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul. Acara tersebut digelar selama 7 hari berturut-turut yang dibuka dengan penampilan 5 kelompok hadroh pada Selasa (5/8/2014).
Acara yang digelar di Lapangan Gubug Gedhe tersebut mendapat antusias yang luar biasa dari warga masyarakat. Nampak warga berbondong-bondong mendatangi lapangan untuk menyaksikan pementasan hadroh.
“Gelar budaya dan pementasan potensi kelompok seni ini merupakan rangkaian acara untuk menyemarakkan upacara adat rasul Gubug Gedhe di Desa Ngalang yang puncaknya digelar pada Senin Pahing (11/8/2014),” jelas Eko Sutardi, salah satu panitia rasul Desa Ngalang.
Setelah upacara pembukaan, kelima kelompok hadroh tersebut menampilkan sholawat yang diiringi dengan berbagai macam alat musik. Eko mengungkapkan, hadroh merupakan salah satu potensi yang dimiliki padukuhan-padukuhan yang ada di Desa Ngalang.
Kelima kelompok tersebut yaitu Nunggal Rasa dari Padukuhan Kenteng, Hubunnabi dari Padukuhan Ngasem, Waliyullah dari Padukuhan Sambeng, Kharisma dari Padukuhan Karang dan Sido Dadi dari Padukuhan Manggung. Kelima kelompok hadroh tersebut tampil dengan durasi 30 menit secara bergantian.
Sedangkan untuk rangkaian kegiatan di hari berikutnya, lanjut Eko, mulai Rabu (6/8/2014) hingga Sabtu (9/8/2014) penampilan jathilan pada pukul 19.30 WIB hingga 23.00 WIB, Minggu (10/8/2014) penampilan mocopat karawitan mulai pukul 19.30 WIB, kirab budaya sekitar 1500 orang dengan 16 gunungan pada Senin (11/8/2014) pada pukul 08.00 WIB dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit di malam harinya.
Sementara itu, Kepala Desa Ngalang, Alkodori Kaderi yang turut hadir dalam acara tersebut menuturkan, gelar budaya dan pementasan kelompok seni Desa Ngalang merupakan agenda tahunan Desa Ngalang yang menjadi rintisan desa budaya. Ia berharap, dengan adanya Desa Ngalang sebagai rintisan desa budaya dapat mengangkat potensi lokal yang terus ditumbuh kembangkan untuk membentuk generasi berjatidiri budaya sendiri tanpa terpengaruh budaya barat yang marak saat ini.
“Ini juga merupakan agenda dari Dinas Kebudayaan DIY yang dulunya kami menjadi nomer 1 mewakili Gunungkidul di DIY. Kita juga mendapat 2 pendamping yang nantinya akan membimbing dan mengarahkan kita untuk menjadi desa budaya,” pungkas Alkoderi.
Dalam acara ini turut hadir pula camat Gedangsari, Kapolsek, Danramil, perangkat desa, pemangku adat. Acara gelar budaya dan pementasan potensi kelompok seni pun dimeriahkan dengan pasar malam dan pedagang-pedagang yang memanfaatkan momen tersebut untuk menambah penghasilan.(Mutia/Tty)