Dua Pemuda Gunungkidul Maju Penilaian Pemuda Pelopor Tingkat Nasional

oleh -1955 Dilihat
oleh
Pemuda pelopor
Wakil Bupati, Heri Susanto menyampaikan sambutan saat penailaian pemuda pelopor. (dok. Kominfo)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Tahun ini dua pemuda Gunungkidul kembali masuk ikut pada ajang penilaian Pemuda Pelopor Tingkat Nasional. Assesment oleh Kemenpora Republik Indonesia dilaksanakan di Pura Segara Wukir Pantai Ngobaran, Kanigoro, Saptosari, Senin (4/7).

Pemuda tersebut diantaranya berasal dari Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari bernama Suyatno. Ia merupakan pemuda pelopor bidang sosial dan agama.

Satu lainnya bernama Joko Susilo pemuda pelopor asal Kapanewon Semanu yamg berkegiatan pada bidang pendidikan.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Gunungkidul, Supriyanto, SE, MT mengatakan, salah satu pemuda, Suyatno telah aktif melakukan kegiatan sosial, budaya dan agama sejak 4 tahun yang lalu di wilayah Pantai Ngobaran.

“Dari penilaian ini semoga tim asessment dapat melihat secara riil apa yang telah dilakukan. Sehingga penilaian mampu menjadi bahan verifikasi untuk meraih penganugerahan pemuda pelopor nasional,” harap dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto, S.Kom., M.Si., menuturkan, penilaian ini menjadi momentum yang baik untuk mencetak pemuda pelopor di Gunungkidul.

“Tentu ajang pemuda pelopor sudah tidak asing lagi karena sebelumnya, tokoh pemuda bernama Handoko, mampu membawa nama Kalurahan Nglanggeran ke tingkat Internasional. Pemuda pelopor kali ini harapannya mampu melakukan hal yang sama,” harap Heri.

Dia mengutarakan, di Kabupaten Gunungkidul sudah banyak relawan maupun tokoh masyarakat yang terbangun inspirasinya dari keresahan pribadi kemudian berbuat dengan aksi nyata.

Menurutnya, berasal dari aksi pemuda yang kemudian mendapat dukungan Kemenpora, merupakan bagian dari kolaborasi bersama untuk kepentingan yang lebih besar.

Kepala Balai Pemuda dan Olahraga DIY, Pria Santosa, MM., menyampaikan bahwa dalam ajang pemilihan pemuda pelopor, DIY sebelumnya mengirimkan 15 kandidat.

“Kesadaran untuk berubah karena melihat perubahan adalah suatu keniscayaan yang harus di hadapi, sehingga muncul pemuda yang adaptif dan mencoba berupaya menghilangkan gap-gap yang ada.
Seperti pemuda di Gunungkidul tentunya tidak hanya ingin menjadi yang penonton saja tetapi sebagai pelakunya,” ujar Pria.

Dia menegaskan, keluarnya juara bukanlah menjadi satu-satunya ouputnya. Justru diharapkan kedepan akan tercipta pelopor dalam berbagai bidang yang lebih banyak lagi.

Pada kesempatan tersebut pemuda pelopor juga menyampaikan presentasi di hadapan tim penilai dan tamu undangan.

Usai penilaian dari Kanigoro, selanjutnya tim asessor dari Kemenpora menuju Kapanewon Semanu. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar