Dua Desa Budaya Mendapatkan Gamelan Perunggu

oleh -6244 Dilihat
oleh
Gamelan Perunggu dalam Wayangan Peresmian Gedung Baru Disbudpar. Foto : Atmaja.
Gamelan Perunggu dalam Wayangan Peresmian Gedung Baru Disbudpar. Foto : Atmaja.
Gamelan Perunggu dalam Wayangan Peresmian Gedung Baru Disbudpar. Foto : Atmaja.

WONOSARI, (KH) — Program Pengadaan Gamelan Perunggu bagi Desa Budaya di Kabupaten Gunungkidul baru bisa terealisasi pada tahun ini. Sebanyak 12 Desa di Kabupaten Gunungkidul tercatat sebagai Desa Budaya yang diajukan untuk mendapatkan gamelan perunggu.

Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul Ristu Raharjo mengungkapkan untuk tahun ini hanya dua Desa Budaya maju yang akan mendapatkan gamelan perunggu. “Kami mengajukan Desa Bejiharjo dan Kemadang yang keduanya merupakan Desa Budaya maju,” ucapnya, Rabu (7/1).

Ia menambahkan untuk Desa Budaya lainnya agar bersabar karena untuk mendapatkan gamelan jenis perunggu sangatlah sulit. Pengerajin perunggu yang terbatas sedangkan pemesan tidak hanya dari Kabupaten Gunungkidul sehingga membuat program pengadaan dilakukan secara bertahap.

“Nantinya akan melalui proses pengadaan lelang dan target kami untuk tahun ini merealisasikan dua set gamelan,” imbuh Ristu.

Kepada KH, ia memaparkan untuk satu set gamelan seharga Rp 375 juta untuk kelas sedang. Pengajuan gamelan perunggu untuk Desa Budaya di Gunungkidul lanjut Ristu, diusulkan untuk gamelan kelas sedang.

Beberapa langkah juga sudah disiapkan oleh Disbudpar agar pengadaan gamelan bisa terealisasikan. “Jika di D.I.Y memang tidak memungkinkan kami akan mencari diluar daerah seperti Surakarta, Karanganyar bahkan tidak menutup kemungkinan kita cari di Jawa Timur,” tandas Ristu.

Sementara itu Cb Supriyanto selaku Ketua Dewan Budaya Gunungkidul berharap agar Disbudpar dapat merealisasikan program tersebut pada tahun ini. Pasalnya program tersebut sudah terencanakan pada tahun 2014 lalu. “Karena perkembangan Kebudayaan di Gunungkidul yang semakin baik, perlu diimbangi dengan perhatian dan pendampingan dari pemerintah,” katanya.

Ia menambahkan Dewan Kebudayaan tetap akan memantau perkembangan program tersebut hingga benar-benar terealisasikan untuk Desa Budaya di Kabupaten Gunungkidul. “Dewan Budaya juga siap membantu jika dibutuhkan dalam pengadaan gamelan jenis perunggu,” pungkasnya. (Atmaja/Bara)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar