“Penyerahan bantuan alsintan bagi para petani bertujuan agar produktifitas naik,” kata Heri dalam penyerahan di kantor Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat.
Wabup mengapresiasi para petani yang terus menjalankan kegiatan pertaniannya sehingga sektor pertanian mampu eksis di tengah pandemi covid.
Dalam kesempatan tersebut ia berpesan agar bantuan yang diterima para petani dan poktan dimanfaatkan sebaik-baiknya, apalagi sampai mangkrak.
Dalam laporan sebelum penyerahan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Ir. Bambang Wisnu Broto rinci menyebut alat mesin pertanian dan bantuan pemerintah lain yang diserahkan berjumlah 74 unit untuk 74 poktan sasaran.
Adapun jenisnya terdiri dari 3 unit power thresher, 5 unit cornsheler/pemipil jagung, 1 unit UPH (unit pengolahan hasil) Mocaf. Alsintan tersebut bersumber dari pusat/Kementerian Pertanian.
Selain itu, dalam waktu yang sama diserahkan pula 39 unit alat olahan hasil pertanian untuk 39 kelompok tani wanita yang bersumber dari angggaran APBD Gunungkidul.
“Maksud dan tujuan bantuan alsintan tersebut untuk mengurangi kehilangan hasil karena pasca panen, mempercepat pasca panen serta menaikkan nilai ekonomi hasil pertanian,” kata Ir Bambang Wisnu Broto.
Selain Alsintan, juga dibagikan bantuan pemerintah berupa pembangunan infrastruktur air antara lain 5 dam parit untuk mendukung tanaman pangan hortikultura dan peternakan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) 10 unit, irigasi perpompaan besar mendukung tanaman pangan dan perkebunan 5 unit; irigasi perpipaan untuk tanaman pangan, horti dan perkebunan 4 unit, serta irigasi perpompaan menengah untuk horti 2 unit.
Maksud dan tujuan bantuan infrastruktur air tersebut bertujuan untuk meningkatan produksi dan indeks pertanaman dan antisipasi bencana kekeringan. Kegiatan pembangunannya dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok tani.
Sementara itu Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Anita, SP. MSi., saat hadir mengapresiasi penyerahan bantuan pemerintah telah dilaksanakan secara transparan dan procedural.
“Semoga bermanfaat bagi petani, Gunungkidul merupakan andalan DI Yogyakarta dalam penyediaan pangan, hampir 70,5 % angka produksi pangan DI Yogyakarta dari Gunungkidul,” kata Anita. (Kandar)