GUNUNGKIDUL, (KH),– Berdasar Surat Edaran (SE) Nomor: 556/4825 tentang Pembukaan Destinasi Wisata di Kabupaten Gunungkidul, ditetapkan 27 kawasan destinasi wisata resmi diperbolehkan buka mulai hari ini.
Pada SE yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul Drajad Ruswandono Selasa (19/10/2021) itu, destinasi wisata dibuka dengan beberapa ketentuan.
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Harry Sukmono menyampaikan, wisatawan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk kawasan wisata guna tindakan skrening.
“Skrening berlaku bagi semua pengunjung dan petugas serta pelaku wisata. Anak dibawah 12 tahun diperbolehkan masuk dengan dampingan orang tua,” kata dia ketika dihubungi, Rabu (20/10/2021).
Adapun destinasi wisata yang dibuka di Kabupaten Gunungkidul pada masa PPKM level 2 ini, antara lain:
- Kawasan Baron-Seruni
- Kawasan Pantai Wediombo
- Kawasan Pantai Siung
- Kawasan Pantai Ngrenehan
- Kawasan Pantai Ngedan
- Kawasan Pantai Gesing
- Kawasan Pantai Timang
- Gunung Gentong
- Gua Cerme
- Gunung Gambar
- Taman Batu Mulo
- Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran
- Kawasan Gua Pindul
- Luweng Sampang
- Bejiharjo Edupark
- Watugupit
- Sri Gethuk Bleberan
- Hutan Wanasadi
- Green Village Gedangsari
- Embung Sriten
- Kalisuci Cave Tubing
- Telaga Jonge
- Cempluk Kesamben
- Taman Wisata Embung Bembem
- Gunung Ireng
- Dam Beton
- Teras Kaca
Menyambut izin pembukaan destinasi wisata, berdasar pantauan, pelaku usaha utamanya pedagang di Pantai Kukup dan Baron di Kapanewon Tanjungsari ramai-ramai membuka lapak. Kendaraan wisatawan baik mobil pribadi dan bus juga nampak berdatangan di dua pantai tersebut.
Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Pokdarwis Gunungkidul, Awanto mengaku sangat mendukung serta dengan senang hati menyambut pembukaan destinasi wisata.
“Memang momentum seperti ini yang kami tunggu-tunggu. Pedagang di kawasan Baron hampir keseluruhan membuka lapak hari ini,” ujar pemilik warung makan di Pantai Baron ini.
Hal senada disampaikan Ngadi, penjual aneka olahan hasil laut di Pantai Baron. Ia menyatakan senang sekali mendengar informasi kawasan wisata dibuka.
“Harapannya setelah dibuka pengunjung ramai atau banyak. Dagangan kami laris,” harap dia.
Dirinya mengaku hampir selama empat bulan terakhir tak membuka lapak karena tidak ada pengunjung. Selama tutup, ia tak memiliki aktivitas ekonomi apapun.
“Ya selama tutup tidak ngapa-ngapain, kalau mau berladang nggak punya lahan. Cuma capek tidur,” ujar Ngadi.
Tak berbeda dengan Ngadi dan Awanto, Warsini juga sangat senang setelah destinasi wisata diizinkan buka. Saat ditemui wajahnya berbinar. Ia sedang menyiapkan udang dan ikan goreng untuk dijual di kawasan Pantai Baron.
“Bisa nyari uang lagi buat kebutuhan hidup dan bayar cicilan kredit,” katanya senang bukan main. (Kandar)