WONOSARI (KH)–Pasca Pilkada serentak 9 Desember lalu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gunungkidul memperkirakan dana operasional pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015, dari total anggaran sebanyak Rp. 18,8 miliar masih akan tersisa sebanyak Rp. 2,5 miliar.
Hal ini dinyatakan oleh Bendahara KPU Kabupaten Gunungkidul, Sugito pada Kamis (7/1). Sugito menyebutkan, dana pelaksanaan Pilkada 2015 Gunungkidul, KPU merealisasikan penggunaan dana sebanyak Rp. 15,6 miliar.
Dana itu digunakan antara lain untuk membiayai logistik pelaksanaan Pilkada, sosialisasi, konsumsi, honorarium, hingga pelaporan usai Pilkada dilaksanakan.
“Pos anggaran terbesar untuk membiayai honorarium serta barang dan jasa,” tuturnya.
Dalam rincian, anggaran honorarium ini sendiri memakan dana total Rp. 8,3 miliar, sedangkan barang dan jasa menghabiskan Rp. 7,2 miliar.
“Kita masih belum tahu akan habis berapa saat pelaksanaan pelaporan, saat ini kegiatan masih berjalan. Tapi kami akan menggunakan dana itu untuk membiayai apa yang dibutuhkan,” tambahnya.
Sementara itu, saat disinggung evaluasi terhadap logistik Pilkada 2015, Komisioner Divisi Logistik, Umum dan Rumah Tangga KPU Kabupaten Gunungkidul, Andang Nugroho menyebut secara umum teknis pengadaan, persiapan hingga penggunaan logistik berjalan bagus dan baik, termasuk juga kualitas logistik itu sendiri.
“Di samping itu error yang pernah terjadi pada Pileg dan Pilpres terkait logistik, kami perbaiki pada Pilkada 2015,” imbuh Andang. (Maria Anjani)