GIRISUBO, kabarhandayani,– Dalang cilik yang mulai digandrungi masyarakat, Abimanyu Mahendra (10) kembali menghibur masyarakat pecinta wayang pada Rabu malam (3/9/2014). Abimanyu, anak dari Agus Darmadi yang berdomisili di Karangmojo ini berkesempatan menunjukkan kemampuannya dalam dunia pedalangan pada acara rasulan Padukuhan Nanas dan Padukuhan Ngasem, Desa Tileng, Kecamatan Girisubo.
Dalang yang memiliki nama lengkap Abimanyu Mahendra Maladeta Darmadi memulai pementasannya sekitar pukul 20.00 WIB. Ia membawakan lakon Ontran-ontran Dwarawati selama kurang lebih satu setengah jam.
Dalam pementasannya, Abimanyu cukup mampu menyita perhatian penonton. Terbukti saat bocah 10 tahun ini memulai aksinya, para penonton segera mendekat area panggung untuk menyaksikan pementasan secara dekat. Berulang kali tepuk tangan meriah penonton terdengar memberikan semangat pada Abimanyu.
Ketua panitia kegiatan rasulan, Sugiyarto, menyatakan keharuannya seusai menyaksikan pementasan Abimanyu. Ia juga mengungkapkam kebanggaannya terhadap proses regenerasi pedalangan di Gunungkidul.
“Jujur, saya baru kali ini menyaksikan pementasan wayang cilik. Saking terharunya, dada saya seperti susah bernafas setelah melihat Ananda Abimanyu ndalang yang begitu hebat. Kami memang sengaja mendatangkan dalang cilik agar memberikan kesempatan bagi yang muda,” ujar Sugiyarto.
Sementara, Kepala Desa Tileng Drs Supriyadi memberikan apresiasi terhadap pementasan Abimanyu. Sebagai pecinta wayang kulit, ia beranggapan ruang gerak dan ekspresi bagi dalang cilik agar lebih ditingkatkan lagi agar mereka bisa lebih memiliki kualitas di bidang karya seni yang mereka tekuni ini.
“Bagi saya kualitas dalang cilik memang nomor dua, karena saat ini ada yang lebih penting dan perlu dilakukan, yaitu bagaimana caranya agar anak-anak jaman sekarang tetap mencintai wayang kulit. Jadi bagi saya penampilan Abimanyu sangat menganggumkan,” terangnya.
Setelah penampilan Abimanyu usai, seorang dalang senior Subyantoro dari Semin berlanjut menghibur masyarakat. Ia memberikan penampilan terbaik bagi warga sekitar yang telah bersedia mengundangnya selama semalam suntuk. (Maryanto/Jjw).
Dalang yang memiliki nama lengkap Abimanyu Mahendra Maladeta Darmadi memulai pementasannya sekitar pukul 20.00 WIB. Ia membawakan lakon Ontran-ontran Dwarawati selama kurang lebih satu setengah jam.
Dalam pementasannya, Abimanyu cukup mampu menyita perhatian penonton. Terbukti saat bocah 10 tahun ini memulai aksinya, para penonton segera mendekat area panggung untuk menyaksikan pementasan secara dekat. Berulang kali tepuk tangan meriah penonton terdengar memberikan semangat pada Abimanyu.
Ketua panitia kegiatan rasulan, Sugiyarto, menyatakan keharuannya seusai menyaksikan pementasan Abimanyu. Ia juga mengungkapkam kebanggaannya terhadap proses regenerasi pedalangan di Gunungkidul.
“Jujur, saya baru kali ini menyaksikan pementasan wayang cilik. Saking terharunya, dada saya seperti susah bernafas setelah melihat Ananda Abimanyu ndalang yang begitu hebat. Kami memang sengaja mendatangkan dalang cilik agar memberikan kesempatan bagi yang muda,” ujar Sugiyarto.
Sementara, Kepala Desa Tileng Drs Supriyadi memberikan apresiasi terhadap pementasan Abimanyu. Sebagai pecinta wayang kulit, ia beranggapan ruang gerak dan ekspresi bagi dalang cilik agar lebih ditingkatkan lagi agar mereka bisa lebih memiliki kualitas di bidang karya seni yang mereka tekuni ini.
“Bagi saya kualitas dalang cilik memang nomor dua, karena saat ini ada yang lebih penting dan perlu dilakukan, yaitu bagaimana caranya agar anak-anak jaman sekarang tetap mencintai wayang kulit. Jadi bagi saya penampilan Abimanyu sangat menganggumkan,” terangnya.
Setelah penampilan Abimanyu usai, seorang dalang senior Subyantoro dari Semin berlanjut menghibur masyarakat. Ia memberikan penampilan terbaik bagi warga sekitar yang telah bersedia mengundangnya selama semalam suntuk. (Maryanto/Jjw).