Cara Memilih Bibit Sapi Untuk Penggemukan

oleh -15327 Dilihat
oleh
sapi
Yitno, peternak sekaligus pedagang sapi. (KH/ Kandar)

PANGGANG, (KH),– Usaha peternakan sapi menjadi salah satu pilihan usaha yang menjanjikan. Periode penjualan tahunan tepatnya jelang Hari Raya Kurban menjadi salah satu daya tariknya. Sebab, permintaan sapi jantan naik pada momentum tersebut. Praktis harganya cenderung naik.

Yitno salah satu peternak sekaligus pedagang sapi asal Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, Gunungkidul saat ditemui beberapa waktu lalu membagi tips cara memilih hewan ternak sapi ‘bakalan’ untuk program penggemukan.

“Kalau mau digemukkan atau dibesarkan pilih yang badannya panjang, kaki nampak kokoh dan gemuk, mulut besar,” terang Yitno menyampaikan garis besar memilih sapi bakalan.

Secara rinci oleh Yitno dijelaskan, ukuran badan dan kepala harus seimbang, leher sapi kekar, serta tulang punggung lurus dan sejajar, tidak bengkok.

“Umur bibit sapi kisaran 2 – 3 tahun. Umur 2 tahun ditandai dengan gigi powel maksimal 4. Umur tersebut merupakan waktu yang paling optimal sapi untuk tumbuh bobot badannya. Sapi dengan usia tersebut tidak terlalu muda dan terlalu tua. Sehingga bagus untuk diternakkan dan untuk penggemukan sapi.

“Umur sapi yang kurang dari 2 tahun memiliki pertumbuhan bobot hariannya masih agak lambat  sehingga tidak akan optimal,” imbuhnya.

Selain itu, ciri yan lebih rinci lainnya yakni bentuk tubuh sapi dengan fisik nampak kokoh dan memiliki rongga perut yang lebar dan bulat.

Lanjut dia, pilih bodi Sapi bakalan yang sehat dan kuat, tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus. Jika terlalu kurus akan memakan waktu lama waktu pemeliharaannya.

“Perhatikan bulunya, karena bulu sapi yang bagus itu pendek dan tidak berminyak. Bulu halus, cerah dan tidak kusam atau berdiri. jika bulu kusam atau berdiri maka harus diberikan penanganan khusus sebelum sapi digemukkan,” imbau dia.

Baca Juga : Cara Membuat Sapi Betina Cepat Kawin Secara Alami

 

Disinggung pemenuhan hijauan pakan ternak yang tidak selalu tersedia di ladang sepanjang tahun karena pengaruh musim, ia mengaku membeli rumput di wilayah Bantul. “Kalau kemarau banyak beli rumput dari Bantul,” terangnya.

Selain rumput, asupan tambahan agar ternak sapi lebih cepat gemuk biasanya ia memberikan pollard dan konsentrat untuk ‘komboran’ atau minum ternak. Dapat pula ditambahkan Kleci atau kulit ari kedelai dan ketela.

“Kebutuhan operasional satu sapi berukuran besar bisa mencapai Rp50 ribu untuk setiap harinya,” tukas Yitno. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar