WONOSARI, (KH),– Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), baru baru ini telah mengeluarkan izin, bahwa Vaksin Sinovac untuk pencegahan Covid19 dipastikan aman dan dapat diberikan kepada Lansia. Izin ini dikeluarkan terkait perdebatan pada tahap awal pemberian vaksinasi. Sebelumnya Vaksin Sinovac ini masih dikaji antara aman tidak ketika diberikan bagi kelompok lansia.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati membenarkan tentang turunnya izin pemberian Vaksin Sinovac bagi para lansia.
“Mengenai jumlah lansia di Gunungkidul yang akan divaksin, sampai saat ini masih dalam proses pendataan, hingga kini kami belum bisa menyebut berapa jumlah calon penerima vaksin kategori lansia,” ujar Dewi, Senin (22/02/2021).
Masih seperti rencana atau jadwal yang sudah disusun, vaksinasi tahap kedua nanti akan diberikan kepada petugas pelayanan publik. Rencananya pelayan publik akan mendapatkan vaksin pada akhir Februari dan awal Maret mendatang.
Untuk vaksinasi tahap kedua, Dewi mengatakan sifatnya masih menyesuaikan dengan kedatangan vaksin dan juga selesainya pendataan. Adapun giliran vaksin bagi petugas medis saat ini masih dalam proses pemberian tahap kedua.
“Bagi petugas medis semoga bisa rampung pada 24 Februari ini, jumlah Nakes yang mendapat dosis ini kurang lebih 3004 orang,” lanjutnya.
Dewi menambahkan keterangan, setelah selesai vaksinasi untuk para petugas medis lalu dilanjutkan untuk petugas pelayanan publik, kelompok masyarakat rentan dan juga kelompok masyarakat penggerak ekonomi.
“Kami menargetkan tahun 2021 ini terdapat 70% masyarakat di Gunungkidul yang bisa mendapat vaksin Sinovac. Harapannya Herd Imunity, atau Imunitas kelompok segera bisa terbentuk,” lanjutnya.
Dengan mulai terbentuknya Herd Imunity ini Dinas Kesehatan berharap agar kegiatan masyarakat berangsur normal kembali.
“Semoga Pandemi segera berlalu, sehingga roda kehidupan dan ekonomi masyarakat bisa segera berangsur normal,” pungkasnya. [Edi Padmo]