BPBD dan SAR Menghimbau Warga Gunungkidul Waspadai Efek Badai Seroja

oleh -
hujan
(Ilustrasi) Hujan. sumber: istimewa.

WONOSARI, (KH),– Siklon Badai Seroja yang mulai terbentuk pada 4 April 2021 lalu diperkirakan masih akan berlangsung 3-4 hari ke depan. Badai Seroja yang disertai hujan dan angin kencang ini berefek pada kondisi cuaca di wilayah DIY, termasuk Gunungkidul.

Beberapa kejadian bencana pohon tumbang dan longsor di Gunungkidul yang terjadi  beberapa hari yang lalu merupakan dampak cuaca ekstrem akibat badai Seroja.

Untuk mengantisipasi efek badai Seroja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul dan SAR terus memantau keadaan cuaca. Pantauan dilakukan dengan memperbaharaui informasi dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Lewat komunikasi Radio dan Media sosial kami terus mengabarkan keadaan cuaca, dan selalu menghimbau semua pihak untuk tetap waspada,” terang Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, Kamis (8/4/2021).

Edy menyampaikan, pihaknya intens berkomunikasi dengan pihak BMK. Secara rutin dan periodik, info prakiraan cuaca dan perkembangan Siklon Seroja selalu disampaikan kepada relawan dan semua pihak yang berkompeten dari tingkat Daerah hingga tingkat Kalurahan.

“Dari informasi BMKG, sebetulnya Siklon Seroja mulai melemah, namun ada kemungkinan munculnya bibit siklon lain sehingga sejumlah daerah tetap perlu waspada,” lanjut Edy.

Efek yang ditimbulkan Siklon Seroja ini adalah berupa hujan deras disertai angina. Untuk itu sebagai langkah antisipasi, BPBD Gunungkidul berkoordinasi dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana sampai tingkat Kalurahan. Aktualisasinya sudah melakukan kegiatan berupa pemangkasan pohon-pohon yang rawan tumbang.

Hal senada juga disampaikan Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko.

Sunu menyampaikan, untuk mengantisipasi risiko bencana, pihaknya menghimbau kepada para Nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu.

“Jika kondisi cuaca belum memungkinkan, untuk mengurangi risiko, kami harap Nelayan untuk menunda kegiatan di laut dulu,” ujar Sunu.

Sunu juga menyampaikan, walau tinggi gelombang laut selatan saat ini masih landai, tapi ada prediksi peningkatan ketinggian gelombang akhir pekan ini.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas menyatakan bahwa hingga saat ini Siklon Seroja masih terbentuk.

“Posisi Siklon Seroja saat ini mulai menjauhi Indonesia dan bergerak ke arah barat,” terang Reni. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar