GUNUNGKIDUL, (KH),– Universitas Gunung Kidul genap berusia 22 tahun. Rangkaian deis natalis dilangsugkan sejak sebulan lalu. Sabagai agenda pamungkas, digelar Seminar Nasional di Hotel Santika, Sabtu (30/9/2023).
Panitia Dies Natalis, Septiono Eko Bawono menyampaikan, rangkaian Dies Natalis dimulai dengan syukuran, bhakti sosial dropping air bersih di Kapanewon Rongkop dan pementasan wayang kulit di halaman kampus dengan dalang Ki Yusuf Ansor. Selain itu, UGK juga menggelar kuliah umum yang menghadirkan pakar budaya dan pemerhati sosial.
“Pada seminar nasional diambil tema ‘Gunungkidul Destinasi Pariwisata Internasional’. Seminar ini diharapkan dapat memberi gambaran jelas mengenai formulasi pengembangan pariwisata di Gunungkidul dengan segenap potensi dan tantangan yang ada,” kata Septiono.
Seminar diikuti perwakilan berbagai lembaga, pelaku usaha bidang pariwisata, Pokdarwis, akademisi, mahasiswa dan pejabat Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Gunungkidul.
Adapun narasumber dalam seminar diantaranya Sekda DIY Beny Suharsono, M. Si, Guru besar UGM Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., GM Geopark Gunungsewu Budi Martono, dan Arif Rahman seorang pengusaha bidang pariwisata.
Lebih jauh Septiono sampaikan, seminar menjadi salah satu pemantik para pihak yang berwenang untuk serius menggali konsep pengembangan pariwisata Gunungkidul sehingga berkembang dan berkelas internasional.
“Selanjutnya sampai pada tahapan mampu memberikan gambaran wujud destinasi wisata yang tepat dikembangkan di Gunungkidul dengan potensi karts dan kultur masyarakat serta segenap persoalannya,” imbuhnya.
Menginjak usia yang ke- 22 tahun, sambung dia, UGK akan senantiasa menjadi bagian dari masyrakat Gunungkidul dan sekitarnya. Sesuai dengan visi misi, akan selalu berusaha memberikan kontribusi bagi pengembangan masyarakat sehingga menjadi masyarakat bermartabat, sekaligus memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan.
“Kami menuju kampus yang berbasis digital dalam segenap kegiatannya, menjadi smart campus. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pelayanan masyarakat terintegrasi sehingga makin efektif dan efisien,” tukas Septiono.
Dalam pamaparan, Prof. M. Baiquni mengutarakan, Kabupaten Gunungkidul punya potensi pemandangan alam yang indah. Lanskap Gunungkidul dinilai unik. Terdapat Gunung Api Purba, Lembah Wonosari, dan perbukitan karst yang menarik.
“Kawasan selatan terdapat garis pantai dengan pasir putih, ada 300-an gua dengan lorong yang panjang dan vertikal yang menantang,” kata Baiquni.
Dengan tata kelola yang profesioanl dan pelayanan yang prima, lanjutnya, Gunungkidul layak menjadi destinasi wisata kelas dunia. (Kandar)