Bertahan Jualan Pawon di Tengah Gempuran Alat Modern

oleh -5771 Dilihat
oleh

SEMANU, kabarhandayani.– Kehidupan serba modern membuat orang-orang jaman sekarang mulai meninggalkan peralatan tradisional. Akan tetapi masih ada segelintir orang yang tetap setia menekuni bidang usaha yang sudah dianggap kuno dan sudah ketinggalan jaman.
Menghadapi gempuran peralatan masak yang serba modern Sunardi dan keluarga tetap setia dengan usaha pawon atau tungku tradisional miliknya.
Sunarto (42) anak dari Sunardi menjelaskan, usaha keluarga yang sudah ditekuni puluhan tahun ini dirintis sejak kakeknya. Warga dari Padukuhan Jetis, Desa Gentungan, Kecamatan Karangmojo ini mengaku kalau usaha ini merupakan usaha rintisan keluarga yang sudah berlangsung puluhan tahun dan bisa menopang ekonomi keluarga.
Sunadi menambahkan, usaha tersebut dikerjakan dengan dibantu anak dan istrinya, Sunardi mengaku rata-rata dapat menjual 20-25 unit pawon dengan harga antara Rp 80.000,00 hingga Rp 150.000,00 setiap bulan. “Dalam satu bulan kan ada 5 kali pasaran kliwon mas, dan dalam sekali pasaran, saya dapat menjual rata rata 4-5 unit pawon”, katanya pada KH Minggu (20/7/2014) saat berjualan di Pasar Kliwon, Munggi Pasar, Semanu.
Dengan bahan dasar batu pawon yang didapat dari daerah Semin, Sunardi mengaku biaya produksi untuk menjadi sebuah satu set pawon lengkap sekitar Rp 40.000,00 jadi ia masih bisa menyisihkan untuk kehidupan sehari-hari dan menabung.
Sunardi juga mengaku kalau dulu pernah usahanya ini diperhatikan oleh pemerintah pusat. “Pak Suharto (Presiden RI Kedua) pernah kasih bantuan Rp 25.000,00 dan alat untuk membuat pawon mas, tapi saya lupa tahun berapa”, pungkasnya. (Jhody/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar