GUNUNGKIDUL, (KH),– Untuk menggali kuliner khas serta melestarikan dolanan anak di Gunungkidul Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) dan Dinas Pariwisata Gunungkidul akan menggelar Festival Jajanan Pasar & Dolanan Anak Gunungkidul 2019.
Ketua Panitia, Edo Sunardiono mengatakan, kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Minggu, 27 Oktober 2019 mendatang di Rest Area Bunder, Patuk, Gunungkidul.
“Tujuannya mengidentifikasi potensi kuliner khususnya jenis – jenis jajanan pasar dan minuman tradisional Gunungkidul, mengajak masyarakat mengenal, mencintai dan melestarikan kuliner tradisional Gunungkidul, dan memberdayakan masyarakat dan membantu jejaring antara produsen dan konsumen,” papar Sunardiyono, Jum’at, (11/10/2019).
Menurutya, kekayaan kuliner harus dilestarikan dan dikemas menjadi daya tarik. Hal tersebut bukan hanya mampu memberdayakan masyarakat tapi juga menjadi identitas dan kebanggaan Gunungkidul.
“Di setiap kecamatan di Gunungkidul, tentu memiliki kuliner yang khas, unik, menarik dan bercita rasa yang tidak dijumpai di kecamatan lain,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran dan Bina Usaha Dinas Pariwisata Gunungkidul, Yuni Hartini, SP, MSi., menambahkan, lomba dolanan anak tradisional Gunungkidul dan lomba kuliner jajanan pasar Gunungkidul diperuntukkan bagi perwakilan tiap kecamatan di Gunungkidul. Tiap kecamatan diminta mengirimkan 1 tim untuk lomba dolanan anak dan 1 tim untuk mengikuti lomba kuliner jajanan pasar.
Dipaparkan, Lomba Dolanan Anak memiliki ketentuan, diantaranya; peserta Sekolah Dasar di wilayah kecamatan se-Gunungkidul, Setiap kecamatan mewakilkan 1 tim terdiri dari peserta dan pendamping, tim berjumlah 10 – 15 orang (SD/ sederajat) tambah 5 orang pendamping, Jenis dolanan tradisional bebas (berbahasa jawa) dan durasi dolanan 10 menit setiap tim.
Adapun ketentuan untuk Lomba Jajanan Pasar diantaranya; peserta berasal dari 18 kecamatan se-Gunungkidul, setiap kecamatan mengirimkan 1 tim terdiri 10 orang (termasuk pendamping), jenis kuliner yang dilombakan adalah jajanan pasar, 1 tim menampilkan minimal 2 jenis jajanan.
“Saat lomba bahan baku didisplay berikut prosesnya (live-cooking), bahan baku non terigu, kemasan non plastik, bahan & peralatan membawa sendiri, disediakan display meja dan kursi (@ 2 unit), serta durasi memasak maksimal 60 menit,” jelas Yuni.

Selain itu, peserta juga wajib menampilkan nama masakan dan resepnya.
Kepada pemenang, sambung Yuni, panitia menyediakan hadiah mencapai hingga puluhan juta. Rinciannya, juara I: Uang pembinaan Rp. 3.000.000,00 dan Trophy, Juara II: Uang pembinaan Rp. 2.500.000,00 dan Trophy, Juara III: Uang pembinaan Rp. 2.000.000,00 dan Trophy, Juara IV: Uang pembinaan Rp. 1.500.000,00 dan Trophy, Juara V: Uang pembinaan Rp. 1.000.000,00 dan Trophy.
Terpisah, Camat Tepus, Alsito mengaku telah mempersiapkan kontingen dari Tepus untuk mengikuti kegiatan tersebut. “Tentu akan kita ikuti dan saat ini tengah dipersiapkan,” kata dia.
Menurutnya, karena wilayah Tepus juga merupakan daerah tujuan wisata sehingga kegiatan tersebut menjadi penunjang perkembangan pariwisata khususnya di daerahnya serta Gunungkidul pada umumnya. (Kandar)