Mewakili tujuh BUMN saat memberikan keterangan, Agus menyebutkan, tujuh BUMN tersebut diantaranya; PT KAI, PT Taman Wisata Candi (TWC) (Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko), PT Angkasa Pura, PT PLN, Permodalan Nasional Madani (PNM), Perumnas, dan PT Reasuransi Indonesia Utama (persero).
Ketujuh BUMN tersebut masing-masing mendonasikan dana senilai Rp. 50 juta untuk pembangunan instalasi air termasuk sumur bor. Adapun sumur bor yang dibangun memiliki kedalaman 155 meter dengan debit air 0,5 liter per detik.
Pemkab Gunungkidul menyambut baik adanya bantuan dari BUMN tersebut. Sebagaimana disampaikan Assek Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Gunungkidul, Ir Azman Latif, bantuan berupa sumur bor sangat tepat untuk mengatasi persoalan pemenuhan air di Gunungkidul.
“Bantuan seperti ini yang diharapkan. Wujud bantuan berupa sumur bor dan pipanisasi hingga ke sambungan rumah akan bertahan dalam jangka waktu yang lama. Kalau dropping air sifatnya sementara,” kata Azman Latief.
Mewakili masyarakat pihakya mengucapkan terimakasih kepada tujuh BUMN yang terlibat memberikan bantuan. “Semoga persoalan air khususnya di wilayah yang terjangkau dari titik bantuan teratasi dengan tuntas,” harap dia.
Pihaknya meminta masyarakat secara profesional memanfaatkan sekaligus merawat intalasi air bersih yang terbangun.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Sampang, Suharman mengungkapkan, warga di Desa Sampang selalu mengandalkan dropping air bersih saat musim kemarau. “Dengan adanya bantuan instalasi air berupa sumur bor semoga dropping air dapat dikurangi,” harap Suharman.
Sediannya, sumur bor akan dimanfaatkan setidaknya untuk 500-an Kepala Keluarga (KK) di 4 padukuhan, diantaranya; Dusun Mongkrong, Karangasem, Sengon Kerep dan Kayem. (Kandar)
Simak Video :