Api Mistis Di Karangrejek Diyakini Berhenti

oleh -5063 Dilihat
oleh
Fahrudin menunjukkan benda terbakar api mistis. KH/ Kandar
Fahrudin menunjukkan benda terbakar api mistis. KH/ Kandar
Fahrudin menunjukkan benda terbakar api mistis. KH/ Kandar

WONOSARI, (KH)— Nalar dan logika umum seolah tak dapat dipakai untuk menggambarkan sebuah fenomena berupa adanya api misterius di Desa Karangrejek yang memang sulit dianggap rasional ini.

Seperti yang pernah terjadi sebelumnya di wilayah Padukuhan Kewangen, Semanu, api yang tak diketahui sumbernya tiba-tiba membakar berbagai perabotan di rumah milik Fahrudin warga Padukuhan Karangduwet 2, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari.

Pengakuan Fahrudin, kejadian pertama kali terjadi pada Rabu,(21/9/2016) lalu, kemudian berlanjut hingga Jum’at kemarin. Ia pernah menyaksikan secara langsung, api menyambar perkakas kemudian menyala seolah disebabkan adanya bahan bakar.

“Awalnya hanya rak-rak kecil, kemudian berlanjut ke gorden, baju, dan seragam. kejadian demi kejadian terjadi. pernah juga sarung yang dipakai sehabis sembahyang anak saya terbakar,” ujarnya, Sabtu, (24/9/2016).

Ia tak habis pikir peristiwa aneh tersebut terjadi menimpa keluarganya. Saat ditemui ia menunjukkan almari plastik yang meleleh dan beberapa potong pakaian yang terbakar.

Semua benda korban api misterius saat ini dikeluarkan dari dalam rumah. Warga asal Medan ini sepulang dari perantauan langsung berjaga-jaga bersama warga lain di sekitar rumahnya.

Sementara itu Kepala Padukuhan setempat, Wahadi mengungkapkan, sebelum api misterius ada, sebulan sebelumnya kejadian aneh telah menimpa warganya yang merupakan pendatang tersebut.

Keluarga Fahrudin, jelas Wahadi, mendapati adanya pot bunga di halaman rumah berserakan seperti diobrak-abrik orang. Karenanya, sempat muncul rasa kesal dan marah, maka untuk mengantisipasi hubungan yang memburuk ia pun mengumpulkan warga untuk bermusyawarah.

“Awalnya istri Pak Fahrudin tidak percaya kejadian itu tak dilakukan orang, tetapi kemudian ia menyaksikan sendiri pot bunga jatuh yang diawali seperti terbang,” kata Wahadi.

Tidak berselang lama setelah kejadian pot bunga, api muncul membakar benda secara bergantian di sekitar rumah Fahrudin. Bahkan pakaian yang dititipkan di tetangga untuk mengantisipasi agar tidak ikut terbakar akhirnya terbakar juga.

Kejadian ini di dengar oleh Sulistyawati, warga yang tinggal di Kepil, Desa Mulo. Perempuan muda yang biasa disebut memiliki indera ke enam ini setelah mendatangi lokasi kejadian beberapa waktu lalu secara gamblang tahu dan paham, kemudian saat ditemui memaparkan secara rinci apa yang sebenarnya terjadi.

Menurutnya, ada tiga makhluk halus berjenis gendruwo yang berasal dari arah selatan sangat marah sehingga bertindak jail kepada keluarga Fahrudin. Dirinya juga heran mengenai apa penyebabnya. Berdasar pengakuan, Fahrudin sendiri tak tahu persis kesalahan apa yang dilakukan kelaurganya sehingga membuat makhluk halus marah. Fahrudin mengaku selama ini tidak melakukan hal-hal aneh atau menyimpang.

Dengan doa dan kemampuannya mengenai makhluk metafisik ia dengan yakin berhasil telah membakarnya atau memusnahkannya. Sebelum ia melakukan serangkaian ritual pada jumat siang kemarin, awalnya ia menawarkan diri sekedar untuk membantu saja. Selain dirinya ia dibantu seorang teman yang masih seperguruan.

Ditanya penyebab lain apabila dikaitkan secara ilmiah atau saintifik mengenai peristiwa tersebut ia mengaku tak tahu, keyakinannya hanya satu hal, makhluk haluslah penyebabnya.

Saat berita ini disusun, sementara ini belum ada pihak-pihak yang mendalami dengan pendekatan secara ilmu rasional, analitis dan masuk akal.

“Dalam Perguruan Basyiroh kita gunakan energi kultivasi, enegi yang ada dalam tubuh kita akses dengan membuka cakra terlebih dahulu, nah manfaat energi ini bisa kita gunakan untuk apa saja, berbuat sesuatu yang positif,” urai dia menjelaskan teknik pemusnahan makhluk halus.

Dengan beberapa piranti, seperti tabung kaca ia menggunakan energi positif untuk memusnahkan energi negatif atau makhluk halus itu. Energi kultivasi sendiri adalah suatu sistem pemurnian energi yang memiliki multifungsi, yaitu untuk penyembuhan penyakit, baik medis maupun non medis, membuka kemampuan mata ketiga dan hati nurani, meningkatkan kecerdasan otak, meditasi yoga tingkat tinggi, dan evolusi spiritual.

“Dapat pula digunakan untuk hal-hal demikian ini, dengan dilandasi keyakinan dan kedekatan dengan Tuhan metode ini sangat membantu, mudah-mudahan api tidak ada lagi,” harap dia. (Kandar).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar