Anggota Jemaat Ada yang Positif Covid-19, Peribadatan Natal di Gereja Beji Dibatalkan

oleh -1774 Dilihat
oleh
covid-19
ilustrasi.

WONOSARI, (KH),– Berdasar rapat wilayah dan panitia Ekaresti New Normal wilayah Beji, Kapanewon Playen, Gunungkidul yang diselenggarakan hari Rabu (23/12/2020), sekitar pukul 21.50 WIB diputuskan bahwa Peribadatan dan kegiatan Natal 2020, di Gereja Beji dibatalkan. Keputusan ini diambil panitia karena dengan pertimbangan risiko penularan Covid-19 setelah diketahui bahwa salah satu anggota Jamaat terdeteksi positif terpapar Covid-19.

Saat di hubungi media, Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi  membenarkan adanya pembatalan kegiatan Natal di Gereja Beji.

“Ada satu anggota jemaat yang positif Covid-19 dan baru diketahui hari ini,” ujar Hajar, Kamis (24/12/2020) ketika dikonfirmasi ke nomor pribadinya.

Kapolsek Playen ini juga  menyatakan bahwa pihaknya mengetahui bahwa salah satu anggota jemaat terpapar Covid-19  berdasarkan laporan Dinas Kesehatan.

“Hal tersebut merubah rencana awal panitia Natal Gereja setempat yang akan melaksanakan beberapa kali Misa, karena akan sangat berisiko terjadi penularan,” lanjutnya.

Prosesi upacara Natal yang sedianya sudah disiapkan oleh panitia akhirnya diputuskan untuk dibatalkan, “Misa di Gereja akhirnya diputuskan dilaksanakan secara Live Streaming,” tambah Hajar.

Kapolsek juga menyatakan agar semua Jemaat mematuhi keputusan Panitia, karena bagaimanapun hal itu sudah merupakan keputusan terbaik, demi keamanan dan keselamatan bersama. “Ini demi kebaikan bersama, semata-mata untuk mencegah penularan Covid-19 ke Jemaat yang lain,” tandasnya.

Hajar menambahkan, selain pembatalan kegiatan peribadatan di Gereja Beji, di Gereja Bandung Playen juga mengurangi jumlah season peribadatan mereka. Di samping itu juga melakukan pembatasan jemaat yang hadir di Gereja tersebut agar tidak ada potensi kerumunan.

Di hubungi secara terpisah, Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul, Arif Gunadi menyatakan bahwa Kemenag tidak pernah melarang kegiatan peribadatan, namun pihaknya tetap meminta dan menganjurkan pimpinan tokoh agama untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Apalagi sekarang ada surat edaran (SE) dari pusat dan juga Gubernur DIY agar masyarakat berdisiplin tinggi.

“Jika keadaan tidak memungkinkan untuk kegiatan tatap muka langsung, maka Kemenag menganjurkan peribadatan dilaksanakan secara Virtual,” ujar Arif.

Arif juga menekankan tentang himbauan Kemenag agar semua pimpinan jemaah, pendeta, pastur, Romo menjelang natal tetap patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Perayaan Natal, bisa juga dilaksanakan dengan dibagi-bagi waktunya baik di Kapel ataupun Gereja, atau sekiranya dimungkinkan bisa dilakukan secara  live streaming/ virtual. Karena dengan cara virtual ini maka jemaat yang ikut tidak akan dibatasi,” tambah Arif. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar