WONOSARI – (KH),– Menjelang Pilkada tanda-tanda pecah kongsi antara Bupati Gunungkidul Sunaryanta- dengan wakil bupati Heri Susanto semakin terlihat. Bahkan bukti kuat ditunjukkan dengan keduanya tidak lagi berpasangan sebagai cabup dan cawabup.
Kedua pucuk pimpinan di Gunungkidul ini justru sama-sama mendaftar sebagai calon bupati di Partai Golkar.
Ketua DPD Partai Golkar Gunungkidul Heri Nugroho mengatakan ada beberapa nama yang mendaftar sebagai calon bupati dalam penjaringan yang dilakukan Golkar. Beberapa nama diantaranya Sunaryanta yang datang usai lari sore menuju kantor DPD Golkar untuk mengembalikan berkas pendaftaran. Kemudian muncul sang Wabup yang mengembalikan pendaftaran sebagai calon bupati dengan didampingi putranya.
“Keduanya, baik Pak Sunaryanta maupun Pak Heri Susanto sama- sama mendaftar sebagai cabup,” terangnya kepada KabarHandayani, Jumat (26/4).
Selain kedua nama tersebut, masih ada dua nama yang juga mendaftar sebagai cabup. Diantaranya adalah Supriyadi dan M. Dadang Iskandar.
Sedangkan untuk posisi wakil, Heri menyebut dirinya juga ikut ambil bagian. Selain itu ada nama Mahmud Ardi Widanto, Anti Kumalasari, Muhammad Arif Darmawan, Anggi Tyas Pramudita, Kurniawan Fahmi, serta Sugiyartono.
Dari penelusuran KabarHandayani, hubungan yang kurang harmonis ini sudah menjadi isu publik.
Bahkan jarang sekali antara bupati dan wakil bupati terlihat bersama atau melalukan koordinasi. Puncaknya ketika Heri Susanto memutuskan mendaftar sebagai cabup.
Pada tahun 2019 lalu, Heri Susanto juga berusaha mendaftar sebagai Cabup, meskipun akhirnya menerima pinangan Sunaryanta menjadi cawabup dan akhirnya terpilih.
Mahmud Ardi Widanto, sebelum mendaftar sebagai Cawabup di Golkar juga sudah mengantongi SK dari DPP PAN. Putra bendahara umum PAN Totok Daryanto ini mencoba membangun koalisi dengan partai lain untuk menggalang dukungan.
Kabar beredar PAN juga mengusulkan pasangan Sunaryanta – Mahmud Ardi Widanto di Pilkada mendatang.
Adapun nama Arif Setiadi yang juga Ketua DPD PAN Gunungkidul sempat dimunculkan.
“Saya tidak berpikir maju dan kita sudah ada instruksi partai, usulan tetap mas Ardi,” ucapnya singkat. (Kelvian)