GUNUNGKIDUL, (KH),– Mengejutkan, Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul menyebutkan, ada 5 ternak di Gunungkidul positif antraks. Ternak-ternak tersebut sebelumnya mati mendadak dan dicek oleh laboratorium.
“5 ekor itu kematian sejak November 2022 hingga jelang Hari Raya Kurban. Semua di wilayah Semanu,” Kata Kepala Dinas Peternakan, Wibawanti, Senin, (3/7/2023) melalui seluler.
Pihaknya menambahkan, setelah kematian ternak memiliki gejala seperti antraks petugas Dinas Peternakan segera melakukan antisipasi. Diantaranya meminta agar ternak mati dikubur dan diambil spesimennya untuk diuji laboratorik.
Akan tetapi, sebagian masyarakat di sekitar ternak mati justru tak mengindahkan imbauan petugas. Ternak yang telah dikubur sebagian dibongkar lalu disembelih lantas dagingnya dimakan banyak orang.
Setelah hasil laboratorium keluar ternyata sapi mati yang dikonsumsi positif terjangkit antraks.
Pasca ditemukan hewan ternak mati terjangkit antraks, pihaknya menggelar sosialisasi tentang penyakit hewan strategis.
“Juga kami lakukan pemberian anti biotik, vaksinasi antraks, pemberian disinfectan di lokasi serta meminimalkan ternak keluar dari kawasan ternak yang terkena antraks,” terang dia.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan untuk ternak yang dikirim keluar dengan terlebih dahulu diperiksa atau diuji laboratorium untuk memastikan hewan bebas penyakit antraks.
Kabarnya, ternak mati yang kemudian dimakan telah membuat beberapa warga terjangkit antraks. Sayangnya, Dinas Kesehatan Gunungkidul belum bersedia memberikan jawaban.
“Besok akan saya kasih keterangan,” jawab Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawati. (Kandar)