WONOSARI, kabarhandayani.– Ustadz Wijayanto yang sering dipanggil Pakdhe di sebuah TV Swasta Jakarta, Senin (11/08/2014) meyempatkan diri ke Gunungkidul memberikan pengajian Syawalan Keluarga Besar (ALBHA) Alumni Bimbingan Haji Aisyiah Wonosari Gunungkidul, di Bangsal Sewokoprojo yang dihadiri Bupati Gunungkidul Hj.Badingah S Sos.
Dari jumlah anggota ALBHA ada 1.318 orang, syawalan dihadiri sekitar 700 anggota ALBHA yang ingin mendengarkan pengajian dari Ustadz Wijayanto. ”Alhamdulillah saya bisa hadir di sini, bersama ratusan alumni Haji 2002-2013,” kata Drs H Wijayanto mengawali pengajiannya.
Wijayanto menjelaskan, tradisi Halal Bil Halal itu asli Indonesia, sehingga hanya ada di Indonesia, Ia pernah mencari kapan mulai ada acara Halal Bil Halal, ternyata pertama kali di Kauman Yogyakarta, pada 19 Maret 1945 dan kemudian di Jakarta terselenggara acara Halal Bil Halal, dan sekarang sudah meluas sampai ke luar Jawa, bahkan ada yang menyelenggarakan Syawalan di Malaysia.
Untuk itu Ia mengusulkan acara Halal Bil Halal ini dipatenkan, asli budaya Indonesia sebagai sebuah tradisi maaf memaafkan. Wijayanto mengakui telah berangkat haji 14 kali gratis, melaksanakan Umroh 43 kali juga gratis.
Untuk tetap memperhatikan dan tidak kantuk, pada pengajian tersebut Wijayanto mengajak semua yang hadir untuk berdiri, kemudian diberi aba-aba hadap kanan, setelah itu jamaah diminta memegang pundak temannya dan dipijit-pijit sambil membaca doa 33 kali, kemudian membaca Alloh sambil menonjok di depanya.
Nampak para jamaah merasa senang stresnya bisa hilang. Dalam kelakarnya Wijayanto juga menyatakan, Syawalan itu harus pakai komsumsi Kupat Duduhe Santen, artinya Mengaku Lepat Nyuwun Pangapunten. ”Tapi saya lihat sejak tadi nggak ada kupat, apalagi sabel goreng kulit sapi (krecek), dan diberi ikan hati,” kelakarnya.
HM Sukamto S.Ag Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul, menjawab peranyaan Ustadz Wijayanto, untuk kupat duduhe santen akan disiapkan panitia tahun 2015. Sedang Bupati Gunungkidul Hj Badingah S Sos, juga menyatakan bahwa dulu pernah mengundang Ustadz Wijayanto, sudah disiapkan hidangan kesukaannya, ada udang, ayam goreng, ternyata Ustadz ada acara, sehingga tidak bisa ke Gunungkidul.
Syawalan ALBHA ditandai dengan Ikrar dipimpin Drs H Bambang Pracoyo, ditirukan semua jamaah syawalan ALBHA. Ketua penyelenggara Drs. H Immawan Wahyudi, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ustadz Wijayanto, yang telah memberikan siraman rohani, dengan penuh humor. Infak dalam acara Syawalan terkumpul Rp 5.070.000,00, akan digunakan untuk membantu anak yatim piatu dan Guru PAUD, yang rela mengajar dengan honor kecil. (Berita Kiriman: Sarwo, Ed: Hfs)
Dari jumlah anggota ALBHA ada 1.318 orang, syawalan dihadiri sekitar 700 anggota ALBHA yang ingin mendengarkan pengajian dari Ustadz Wijayanto. ”Alhamdulillah saya bisa hadir di sini, bersama ratusan alumni Haji 2002-2013,” kata Drs H Wijayanto mengawali pengajiannya.
Wijayanto menjelaskan, tradisi Halal Bil Halal itu asli Indonesia, sehingga hanya ada di Indonesia, Ia pernah mencari kapan mulai ada acara Halal Bil Halal, ternyata pertama kali di Kauman Yogyakarta, pada 19 Maret 1945 dan kemudian di Jakarta terselenggara acara Halal Bil Halal, dan sekarang sudah meluas sampai ke luar Jawa, bahkan ada yang menyelenggarakan Syawalan di Malaysia.
Untuk itu Ia mengusulkan acara Halal Bil Halal ini dipatenkan, asli budaya Indonesia sebagai sebuah tradisi maaf memaafkan. Wijayanto mengakui telah berangkat haji 14 kali gratis, melaksanakan Umroh 43 kali juga gratis.
Untuk tetap memperhatikan dan tidak kantuk, pada pengajian tersebut Wijayanto mengajak semua yang hadir untuk berdiri, kemudian diberi aba-aba hadap kanan, setelah itu jamaah diminta memegang pundak temannya dan dipijit-pijit sambil membaca doa 33 kali, kemudian membaca Alloh sambil menonjok di depanya.
Nampak para jamaah merasa senang stresnya bisa hilang. Dalam kelakarnya Wijayanto juga menyatakan, Syawalan itu harus pakai komsumsi Kupat Duduhe Santen, artinya Mengaku Lepat Nyuwun Pangapunten. ”Tapi saya lihat sejak tadi nggak ada kupat, apalagi sabel goreng kulit sapi (krecek), dan diberi ikan hati,” kelakarnya.
HM Sukamto S.Ag Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul, menjawab peranyaan Ustadz Wijayanto, untuk kupat duduhe santen akan disiapkan panitia tahun 2015. Sedang Bupati Gunungkidul Hj Badingah S Sos, juga menyatakan bahwa dulu pernah mengundang Ustadz Wijayanto, sudah disiapkan hidangan kesukaannya, ada udang, ayam goreng, ternyata Ustadz ada acara, sehingga tidak bisa ke Gunungkidul.
Syawalan ALBHA ditandai dengan Ikrar dipimpin Drs H Bambang Pracoyo, ditirukan semua jamaah syawalan ALBHA. Ketua penyelenggara Drs. H Immawan Wahyudi, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ustadz Wijayanto, yang telah memberikan siraman rohani, dengan penuh humor. Infak dalam acara Syawalan terkumpul Rp 5.070.000,00, akan digunakan untuk membantu anak yatim piatu dan Guru PAUD, yang rela mengajar dengan honor kecil. (Berita Kiriman: Sarwo, Ed: Hfs)